Budi G, Kadep. Sosekbud KAMDA Kepri |
Penutupan Dauroh Marhalah (DM) 1 KAMMI Komisariat Batam yang berlangsung pada pukul 11.30 WIB di SMP-IT dihadiri oleh Kepala Departemen Sosekbud KAMMI Daerah Kepri, Budi Gunawan. Budi hadir mewakilkan ketua umum KAMDA Kepri, Raja Dachroni yang tidak bisa hadir karena sedang melanjutkan studi S2nya di Pekanbaru, Riau.
Dalam refleksi penutupan DM 1 ini budi membacakan surat Al Anfal ayat 60 :
“Siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambatkan untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kalian menggentarkan musuh Allah dan musuh kalian serta orang-orang selain mereka yang tidak kalian ketahui sedangkan Allah mengetahuinya”. (QS al-Anfal [8]: 60)
Ia berharap peserta yang mengikuti DM 1 ini mampu menjadi generasi pewaris yang akan mengeksiskan KAMMI Komisariat Batam dan memanfaatkan KAMMI sebagai sarana menegakkan agama islam.
“Kehadiran kita disini adalah sebagai jundi-jundi yang siap untuk menegakkan agama Allah SWT. Untuk itu kita harus siapkan fisik dan ilmu yang kita miliki dalam membantu agama Allah SWT, karena Sesungguhnya Allah SWT akan membantu kita pula.”ujar Budi.
Selain itu ia meminta kepada peserta agar ketika nantinya menjadi kader KAMMI meluruskan niatnya untuk menjadikan KAMMI sebagai sarana beribadah juga. Ia menegaskan KAMMI bukanlah organisasi yang hanya menuntut kader yang jago berorganisasi saja.
“Ketika masuk KAMMI maka niatkanlah untuk beribadah, karena KAMMI adalah organisasi dunia dan akhirat sehingga tidak hanya mendidik kadernya untuk jago berbicara, namun juga meningkatkan ibadahnya” ucapnya.
Budi juga menerangkan lokasi batam yang berada di perbatasan menjadi salah satu tantangan dakwah tersendiri bagi kader KAMMI Batam.
“Letak Batam yang berdekatan dengan Negara lain membuat Batam rentan dengan budaya-budaya asing yang tidak baik sehingga ini menjadi salah satu perjuangan yang berat untuk kawan-kawan di Batam.” Terang Budi.
Namun ia berharap kader KAMMI Komisariat Batam tidak menyerah dalam berdakwah. Untuk itu ia mengungkapkan bahwa orang-orang yang sudah mengenal dakwah dan mundur meninggalkannya justru ibarat rayap-rayap peradaban.
“Ketika mundur dari dakwah berarti kita memilih menjadi rayap-rayap peradaban yang justru akan menggerogoti zaman”ungkapnya.
Di akhir refleksi ia menjelaskan ada beberapa kelompok yang biasanya terbentuk setelah pelaksanaan DM 1. Menurutnya Kelompok ini tidak hanya akan muncul di batam, namun juga di daerah lainnya.
“ada 3 kelompok yang akan ada di KAMMI,yaitu ada yang aktif liqo dan aktif berorganisasi, ada yang aktif liqo namun tidak aktif berorganisasi, serta ada pula yang tidak aktif di kedua-duanya. Silahkan dipilih mau masuk kedalam kelompok yang mana?” tutur Budi.(KBN)