Sejarah KAMMI
KILAS BALIK SEJARAH LAHIRNYA KAMMI
DASAR KEMUNCULAN
1. Adanya indikator yang mematikan potensi bangsa.
2. Urgensi Sebuah Tuntutan Reformasi
3. Adanya Kepentingan Umat Islam Untuk Segera Berbuat
4. Aksi Demontrasi dan Mimbar Bebas Semakin Menjamur.
5. Mahasiswa Islam Merupakan Elemen Sosial.
6. Suara Umat Islam Mulai Terabaikan.
7. Depolitisasi Kampus Memandulkan Peran Mahasiswa.
2. Urgensi Sebuah Tuntutan Reformasi
3. Adanya Kepentingan Umat Islam Untuk Segera Berbuat
4. Aksi Demontrasi dan Mimbar Bebas Semakin Menjamur.
5. Mahasiswa Islam Merupakan Elemen Sosial.
6. Suara Umat Islam Mulai Terabaikan.
7. Depolitisasi Kampus Memandulkan Peran Mahasiswa.
WAKTU KELAHIRAN
KAMMI
muncul sebagai salah satu kekuatan alternatif Mahasiswa yang berbasis
mahasiswa Muslim dengan mengambil momentum pada pelaksanaan Forum
Silahturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FS-LDK) X seindonesia yang
diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang. Acara ini dihadiri
oleh 59 LDK yang berafiliasi dari 63 kampus (PTN-PTS) diseluruh
Indonesia. Jumlah peserta keseluruhan kurang lebih 200 orang yang
notabenenya para aktifis dakwah kampus. KAMMI lahir para ahad tanggal 29
April 1998 PK.13.00 wib atau bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijah 1418
H yang dituangkan dalam naskah Deklarasi Malang.
PEMILIHAN NAMA
Pemilihan
nama Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia yang kemudian disingkat
KAMMI mengandung makna atau memiliki konsekwensi pada beberapa hal yaitu
:
- KAMMI adalah sebuah kekuatan terorganisir yang menghimpun berbagai elemen Mahasiswa.
- Muslim baik perorangan maupun lembaga yang sepakat bekerja dalam format bersama KAMMI.
- KAMMI adalah sebuah gerakan yang berorientasi kepada aksi real dan sistematis yang dilandasi gagasan konsepsional yang matang mengenai reformasi dan pembentukan masyarakat Islami (berperadaban).
- Kekuatan inti KAMMI adalah kalangan mahasiswa pada berbagai stratanya yang memiliki komitmen perjuangan keislaman dan kebangsaan yang jelas dan benar.
- Visi gerakan KAMMI dilandasi pemahaman akan realitas bangsa Indonesia dengan berbagai kemajemukannya, sehingga KAMMI akan bekerja untuk kebaikan dan kemajuan bersama rakyat, bangsa dan tanah air Indonesia.
PERJALANAN KEPENGURUSAN
Kepengurusan pertama adalah periode al-akh Fahri Hamzah, yakni sejak Deklarasi sampai Muktamar I di Bekasi pada bulan November 1998.
Periode ini memfokuskan aktivitasnya kepada aktualisasi jaringan
nasional untuk mengambil peran historis secara heroik dalam proses
reformasi di Indonesia, yakni dengan menggiatkan aksi secara simultan,
merata, kontinyu, dan menegaskan komitmen reformasi yang jelas. Periode
ini adalah masa launching ke hadapan publik dan positioning awal KAMMI
sebagai elemen gerakan mahasiswa yang diharap selalu mengambil peran
terdepan dalam perjalanan sejarah Indonesia.
Periode
kedua adalah masa al-akh Fitra Arsil, yang terpilih untuk menggantikan
akh Fahri dalam Muktamar I dan menjalankan amanah sampai Muktamar II di
Yogyakarta pada bulan November 2000. Periode ini memiliki tugas untuk
secara serius menata infrastruktur organisasi KAMMI yang establish dan
merancang sistem kaderisasi KAMMI yang lebih terstruktur.Juga melakukan
berbagai aksi sosial dan kemanusiaan untuk ikut mengatasi beban rakyat
yang ditimbulkan oleh krisis berkepanjangan.
Periode ketiga adalah masa al-akh Andi Rahmat yang terpilih dalam Muktamar II KAMMI di Yogyakarta dan direncanakan menjabat sampai tahun 2002.
Periode ini menekankan pentingnya positioning strategis KAMMI di tengah
pluralitas gerakan yang ingin mewarnai proses transisi di Indonesia.
Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, akh Andi Rahmat menyatakan
mundur dari jabatannya pada bulan Maret 2001. Menyikapi hal tersebut,
Badan Permusyawaratan (BP) KAMMI Pusat berinisiatif untuk
menyelenggarakanMuktamar Luar Biasa (MLB) KAMMI di Bandung pada tanggal 20-22 April 2001.
Muktamar tersebut memutuskan untuk merubah sistem kepemimpinan terpusat
menjadi sistem kepemimpinan kolektif, yang akhirnya memilih sembilan
orang sebagai anggota Pimpinan Pusat (PP) KAMMI, yakni:
* Akbar Zulfakar (Ketua Umum);
* Purwoko Kurniawan (Ketua Kaderisasi);
* Muhammad Badaruddin (Ketua Kastrat);
* Elvis Bakri (Ketua Teritorial/KT I);
* Ach. Fauzi I. (KT-II);
* Supriyadi (KT-III);
* Hermawan (KT-IV);
* Suparmono (KT-V); dan
* Yusran (KT-VI).
* Purwoko Kurniawan (Ketua Kaderisasi);
* Muhammad Badaruddin (Ketua Kastrat);
* Elvis Bakri (Ketua Teritorial/KT I);
* Ach. Fauzi I. (KT-II);
* Supriyadi (KT-III);
* Hermawan (KT-IV);
* Suparmono (KT-V); dan
* Yusran (KT-VI).
Muktamar III Lampung tanggal 1-9 September 2002 memutuskan untuk memilih
* Muhammad Hermawan, S.Si sebagai Ketua Umum dan
* Fahmi Rusdi, LC sebagai Sekretaris Jendral,
* Fahmi Rusdi, LC sebagai Sekretaris Jendral,
juga dipilih anggota Pimpinan Pusat (PP) KAMMI, yakni
* Marwansyah (Ketua Teritorial/KT I);
* Febriansyah (KT-II);
* Yuli Widi Astono (KT-III);
* Teguh, ST (KT-IV);
* Imron Rosyadi (KT-V); dan
* M. Dwi Tanjuri(KT-VI),
* Jauhari (KT-VII).
Kredo Gerakan
- Kami adalah orang-orang yang berpikir dan berkendak merdeka. Tidak ada satu orang pun yang bisa memaksa kami bertindak. Kami hanya bertindak atas dasar pemahaman, bukan taklid, serta atas dasar keikhlasan, bukan mencari pujian atau kedudukan.
- Kami adalah orang-orang pemberani. Hanyalah Allah yang kami takuti. Tidak ada satu makhluk pun yang bisa menggentarkan hati kami, atau membuat kami tertunduk apalagi takluk kepadanya. Tiada yang kami takuti, kecuali ketakutan kepadaNya.
- Kami adalah para petarung sejati. Atas nama al-haq kami bertempur, sampai tidak ada lagi fitnah di muka bumi ini. Kami bukan golongan orang yang melarikan diri dari medan pertempuran atau orang-orang yang enggan pergi berjihad. Kami akan memenangkan setiap pertarungan dengan menegakkan prinsip-prinsip Islam.
- Kami adalah penghitung risiko yang cermat, tetapi kami bukanlah orang-orang yang takut mengambil risiko. Syahid adalah kemuliaan dan cita-cita tertinggi kami. Kami adalah para perindu surga. Kami akan menyebarkan aromanya di dalam kehidupan keseharian kami kepada suasana lingkungan kami. Hari-hari kami senantiasa dihiasi dengan tilawah, dzikir, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, diskusi-diskusi yang bermanfaat dan jauh dari kesia-siaan, serta kerja-kerja yang konkret bagi perbaikan masyarakat.Kami adalah putra-putri kandung dakwah, akan beredar bersama dakwah ini ke mana pun perginya, menjadi pembangunnya yang paling tekun, menjadi penyebarnya yang paling agresif, serta penegaknya yang paling kokoh.
- Kami adalah orang-orang yang senantiasa menyiapkan diri untuk masa depan Islam. Kami bukanlah orang yang suka berleha-leha, minimalis dan loyo. Kami senantiasa bertebaran di dalam kehidupan, melakukan eksperimen yang terencana, dan kami adalah orang-orang progressif yang bebas dari kejumudan, karena kami memandang bahwa kehidupan ini adalah tempat untuk belajar, agar kami dan para penerus kami menjadi perebut kemenangan yang hanya akan kami persembahkan untuk Islam.
- Kami adalah ilmuwan yang tajam analisisnya, pemuda yang kritis terhadap kebatilan, politisi yang piawai mengalahkan muslihat musuh dan yang piawai dalam memperjuangkan kepentingan umat, seorang pejuang di siang hari dan rahib di malam hari, pemimpin yang bermoral, teguh pada prinsip dan mampu mentransformasikan masyarakat, guru yang mampu memberikan kepahaman dan teladan, sahabat yang tulus dan penuh kasih sayang, relawan yang mampu memecahkan masalah sosial, warga yang ramah kepada masyarakatnya dan responsif terhadap masalah mereka, manajer yang efektif dan efisien, prajurit yang gagah berani dan pintar bersiasat, prajurit, diplomat yang terampil berdialog, piawai berwacana, luas pergaulannya, percaya diri yang tinggi, semangat yang berkobar tinggi.
Filosofi Gerakan
ASAS KAMMI
KAMMI
berazaskan Islam. ini mengutamakan persaudaraan (ukhuwwah islamiyah)
antar sesama mahasiswa muslim Indonesia dan bersifat Independen.
VISI KAMMI
KAMMI
merupakan wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader
pemimpin masa depan yang tangguh dalam upaya mewujudkan masyarakat
Islami di Indonesia.
MISI KAMMI
- Membina keislaman, keimanan, dan ketaqwaan mahasiswa muslim Indonesia.
- Menggali, mengembangkan, dan memantapkan potensi dakwah, intelektual, sosial, dan politik mahasiswa.
- Mencerahkan dan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang rabbani, madani (civil society).
- Memelopori dan memelihara komunikasi, solidaritas, dan kerjasama mahasiswa Indonesia dalam menyelesaikan permasalahan kerakyatan dan kebangsaan.
- Mengembangkan kerjasama antar elemen masyarakat dengan semangat membawa kebaikan, menyebar manfaat, dan mencegah kemungkaran (amar ma`ruf nahi munkar).
PRINSIP GERAKAN KAMMI
- Kemenangan Islam adalah jiwa perjuangan KAMMI
- Kebathilan adalah musuh abadi KAMMI
- Solusi Islam adalah tawaran perjuangan KAMMI
- Perbaikan adalah tradisi perjungan KAMMI
- Kepemimpinan umat adalah strategi perjuangan KAMMI
- Persaudaraan adalah watak muamalah KAMMI
STATUS, IDENTITAS DAN PERAN
KAMMI
adalah organisasi ekstra kampus yang menghimpun mahasiswa muslim
seluruh Indonesia secara lintas sektoral, suku, ras dan golongan. KAMMI
menghimpun segenap mahasiswa muslim Indonesia yang bersedia bekerjasama
membangun negara dan bangsa Indonesia.
KAMMI
berperan sebagai wadah dan mitra bagi mahasiswa Indonesia yang ingin
menegakkan keadilan dan kebenaran dalam wadah negara hukum Indonesia
melalui tahapan pembangunan nasional yang sehat dan bertanggung jawab.
KAMMI
mengambil peran sebagai mitra bagi masyarakat dalam upaya-upaya
pembangunan masyarakat sipil, demokratisasi dan pembangunan
kesatuan/persaudaraan ummat dan bangsa melalui pendampingan/advokasi
sosial, kritisi/konstruktif terhadap kebijakan negara yang
memarginalisasi masyarakat.
Potret Dinamika KAMMI
Di
awal pendiriannya, KAMMI merupakan sebuah jaringan aksi. Setelah
tumbangnya rezimentasi Suharto, KAMMI mengalami perubahan format/bentuk
pergerakan menjadi sebuah organisasi masyarakat kemahasiswaan ekstra
kampus.Hal ini merespons tuntutan di masyarakat akan perlunya wadah bagi
pembangunan kepemimpinan di kalangan pemuda terutama mahasiswa.Sejak
pendiriannya, KAMMI sudah melakukan 5 (lima) kali Muktamar sebagai forum
musyawarah tertinggi organisasi. Dinamika organisasi juga ditandai
dengan berkembangnya/berdirinya KAMMI di berbagai daerah di seluruh
Indonesia.
Ada beberapa aspek yang menjadi perhatian/concern bagi aktifitas KAMMI :
1. Aspek pembangunan SDM / kaderisasi
Kaderisasi
dalam organisasi ibarat menyiapkan kelangsungan hidup/continuity
organisasi. Merupakan upaya pembangunan karakteristik ke-Islaman,
akidah, akhlaqul karimah, kepemimpinan dan intelektual. Dalam aspek ini
meliputi aktifitas rekruitmen, pelatihan berjenjang,
up-grading,kursus-kursus dan pembelajaran kepemimpinan baik di dalam
organisasi maupun di luar organisasi. Hingga saat ini sudah ada riibuan
kader yang telah direkrut dan kemudian sebagian besar kader menjadi
pemimpin-pemimpin mahasiswa diberbagai lembaga-lembaga intra kampus
maupun ekstra kampus.
2. Aspek Kebijakan Publik dan Intelektualitas
Merupakan
aspek pengkritisan terhadap kebijakan-kebijakan negara atas masyarakat,
kajian terhadap fenomena masyarakat pada skala lokal, nasional dan
global. Kajian dan kritisi merupakan langkah awal untuk melakukan
gerakan perubahan menuju perbaikan dan advokasi politik. Aspek ini
meliputi telaah kebijakan-kebijakan pemerintahan, penerbitan-penerbitan
hasil kritisi kebijakan maupun kontemplasi pemikiran dan pembangunan
jaringan ummat pada beragam skala wilayah dan sosial. Pada aspek ini,
agenda gerakan mahasiswa ditujukan sebagai pematangan kepemimpinan
politik kafer,dan sumbangsih bagi perubahan bangsa.
3. Aspek Sosial Masyarakat
Beragam
problem-problem sosial ada di sekitar kita; kemiskinan,
keterbelakangan, kriminalitas, kualitas hidup yang rendah, bencana alam
dan sebagainya. Problem ini menimbulkan kelemahan dan kerawanan sosial
dan bahkan bisa mengancam daya tahan sebuah bangsa. Kepedulian KAMMI
diwujudkan dalam bentuk pendampingan/advokasi masyarakat marginal,
pendidikan masyarakat lemah, penanganan bencana alam,dan sebagai mitra
bagi pemerintah dan organisasi lain untuk bersama mencari solusi atas
problem sosial dan budaya.
4. Aspek Ekonomi
Sejumlah
kader yang tersebar dalam 43 daerah/jaringan di seluruh Indonesia
merupakan potensi ekonmi yang besar. Terlepas dari itu, bahwa
pembangunan enterpreneurship dan ruang usaha/ekonomi adalah hal yang
sangat penting untuk saat ini ke depan, terutama bagi generasi muda.
Aspek ini diwujudkan dengan adanya gerakan Koperasi sebagai gerakan
ekonomi KAMMI, pembangunan jaringan usaha baik lokal, nasional dan
regional.
5. Aspek Hubungan Masyarakat
Perkembangan
masyarakat semakin menuntut kecepatan transformasi informasi dan
komunikasi. Dan hal ini sangat besar pengaruhnya bagi pembangunan
interrelasi manusia baik secara inpidu maupun kolektif. Aspek ini
menekankan pada pembangunan relasi antar inpidu dan institusi baik pada
skala nasional maupun global.
6. Aspek Pembangunan Kemuslimahan/Kewanitaan
Masih belum terbangunnya daya gerak dan daya dukung kalangan perempuan (muslimah) telah
melahirkan distorsi peran dan psosisi strategis kalangan muslimah dalam
pembangunan. Faktor politik, sosial dan budaya yang masih pragmatif,
feodal dan liberal telah melahirkan ketidakadilan yang meluas di
kalangan wanita. Karena itu pembangunan aspek kemuslimahan ditujukan
bagi terbangunnya keberdayaan peran muslimah di segala aspejk kehidupan.