Contact Form

 

Pada tangal 20 Desember 2009 tepatnya pada pukul. 15.50 WIB KAMMI komisariat batam mengadakan sebuah kegiatan yang dinamakan PraDM (Pra Dauroh Marhalah), PraDM ini selalu dilaksanakan sebelum megadakan DM itu sendiri. Dalam PraDM ini seluruh calon kader (peserta) KAMMI dapat mengenal secara langsung selurh aspek-aspek keKAMMIan.

Meskipun jumlah peserta yang hadir tidak sampai dengan target tetapi tidak mengurangi rasa keingintahuan mereka terhadap KAMMI. Hal ini di buktikan dengan keaktifan mereka di dalam bertanya terhadap pemateri yang juga merupakan Pjs.KAMMI Komsat Batam yaitu Akhi Armat Juang, sampai-sampai acara PraDM ini lebih dibawa ke arah sharing agar dapat membuat peserta merasa nyaman di dalam bertanya sambil menikmati hidangan yang disajikan.
Sebenarnya kuantitas dari peserta PraDM tidak memenuhi persyaratan untuk diadakannya DM tetapi ada yang jauh lebih penting yaitu kualitas, karena menurut kami kuantitas tidaklah begitu penting jika dibandingkan dengan kualitas. Dan kami semua yakin bahwa kualitas dari peserta PraDM ini sangatlah bagus & mereka bisa mengemban amanah untuk menjadi seorang MUSLIM NEGARAWAN.
Jadi,
Tetaplah semangat,
Jagalah komitmen kita terhadap ALLAH SWT
Dan..
Jalankan amanah yang diberikan!
ALLAHU AKBAR…….

Total comment

Author

KAMMI_Batam

Terima Kasih Ibu......


Bidadari..
Suatu ketika menjelang saat kelahirannya, seorang bayi bertanya kepada Allah SWT
“Yaa..Allah, besok Engkau akan kirim aku terlahir ke bumi. Bagaimana aku akan bisa bertahan hidup sementara tubuhku kecil dan tidak berdaya ? “
“ Diantara para bidadari, Aku telah memilih satu diantara mereka untukmu. Dia akan menjaga dan merawatmu hingga kamu besar. “
“ Tapi di Surga, aku tidak melakukan apapun selain bernyanyi dan tersenyum. Semua itu telah membuatku bahagia “
“ Bidadarimu akan bernyanyi dan selalu tersenyum padamu. Dan kamu pasti akan merasakan cinta dari bidadarimu dan akan merasa bahagia “
“ Bagaimana aku dapat mengerti apa yang dikatakan orang – orang kepadaku jika aku tidak tahu bahasa mereka?”
“ Bidadarimu akan mengajarkan padamu kata-kata paling indah yang pernah kamu dengar. Dan dengan kesabaran dan kasih sayang, bidadarimu akan mengajarkan padamu bagaimana berbicara “
“ Dan apa yang harus aku lakukan jika aku ingin berbicara dengan-Mu ? “
“ Bidadarimu akan meletakkan tanganmu bersama dan mengajarmu bagaimana cara berdoa “
“ Aku sudah mendengar banyak orang jahat di bumi. Siapa yang akan menjagaku ? “
“ Bidadarimu akan terus bercerita kepadamu tentang Aku dan akan mengajarkanmu bagaimana kembali pada perlindungan-Ku. Dan jangan lupa, Aku selalu ada bersamamu “
Dan ketika suara di bumi semakin terdengar menggantikan keheningan suara surga, sang bayi bertanya dengan perlahan tapi terburu-buru
“ Allah SWT, aku akan segera terlahir sekarang. Tolong beritahukan padaku siapa nama bidadariku. “
“ Nama bidadarimu tidaklah terlalu penting. Kamu akan memenggilnya ‘Ibu’.
“Seteguk Air Susu Ibu Yang pernah kita minum, setitis peluh yang pernah dicurahkannya, seuntai kalimah yang pernah disampaikannya_kesemua itu tidak mungkin diimbangi atau terbalas. Kita hanya dapat bermohon :
ROBBIGHFIRLII WALIWAALIDAYYA WARHAMHUMAA KAMAA ROBBAYAANII SHOGHIIROO

Total comment

Author

KAMMI_Batam
Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, meski langit telah mulai menguning, burung-burung gurun pun enggan mengepakkan sayapnya.

Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian,Al-Qur'an dan Sunnahku. Barang siapa mencintai Sunnahku, berati mencintai Aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk syurga bersama Aku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca- kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.

Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Aku tak tahu Ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.

Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak di kenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut (Malaikat Maut)," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.

Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."

Lirih Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril membuang muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.
"Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.

"Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu."

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, pupuslah kembang hidup manusia mulia itu. Kini, mampukah kita mencinta sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi

*********************************

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencinta kita. Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.
http://nurulmahfud.blogspot.com/

Total comment

Author

KAMMI_Batam
Pilih Dengan Benar
Satu Suara Untuk Masa Depan


Total comment

Author

KAMMI_Batam

BATAM POS - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam terus mensosialisasikan Pemilu 2009 kepada pemilih pemula dari kalangan mahasiswa. Upaya ini untuk mencegah banyaknya pemilih yang golput alias tidak menggunakan hak pilihnya. Terutama mahasiswa yang idealis, kritis dan cenderung apatis.

''Gak gaul lagi golput. Gak zamannya lagi golput,'' ujar Anggota KPU Batam Ngaliman saat sosialisasi Pemilu 2009 di hadapan mahasiswa yang bergabung dalam KAMMI Batam di aula serbag guna Masjid Raya Batam, Sabtu (27/12).

''Hari gini masih ingin golput. Capek deh,'' timpal Ketua KPU Batam yang turut dalam sosialisasi tersebut.

Mahasiswa, lanjut Ngaliman, punya kesempatan besar dan celah untuk meloloskan calon legislatif menuju kantor dewan. Hal ini bisa terjadi karena adanya keputusan Mahkamah Konstitusi yang menetapkan penentuan caleg terpilih dengan suara terbanyak.


''Mau mendukung yang satu kepentingan dan satu ideologi sangat besar kesempatannya. Kesempatan untuk memperjuangkan wakil yang agamais, bermoral baik, dan punya komitmen,'' kata Ngaliman.

Namun hal itu dikembalikan lagi kepada para pemilih pemula. Apakah tetap menggunakan hak suaranya untuk memperjuangkan wakilnya itu menuju legislatif atau tetap apatis. Tapi ia berharap para pemilih pemula ini menggunakan hak suaranya. Malah KPU mengharapkan mahasiswa membantu KPU untuk sosialisasikan Pemilu dan cara memberikan suara.
''Kami minta mahasiswa ini juga sosialisasi kepada ibu-ibu di rumah,'' pinta Hendriyanto.

Dalam kesempatan itu, Hendriyanto juga menjelaskan cara menandai kertas suara, yakni dengan cara mencentang satu kali saja. Namun ia menjelaskan bahwa mencoblos juga dianggap sah.

Taufik, seorang pemilih pemula mengungkapkan Pemilu kali ini cukup membingunkan karena berbeda dengan pemilu sebelumnya.

Terutama dalam hal menandai kertas suara. Tapi dengan sosialisasi yang mereka selenggarakan ini sangat membantu memahami bagaimana cara menandai kertas suara. Mana yang sah dan mana yang tidak sah.

''Kalau dulu kan dengan mencoblos lebih mudah. Kalau sekarang dengan mencentang, jadi KPU perlu sosialisasikan,'' kata mahasiswa Politeknik Batam yang juga koordinator Kebijakanm Publik KAMMI Batam ini. (uma)

Total comment

Author

KAMMI_Batam
Kemiskinan Mereka dan Peran Kita

Oleh: Taufik B Nugraha
Staff Kebijakan Publik KAMMI Komisariat Batam,

Kemiskinan memang sudah menjadi masalah klasik. Tidak hanya di negeri ini tapi juga di seluruh belahan dunia. Di manapun kemiskinan itu selalu ada dengan berbagai wujudnya. Memang kemiskinan bukanlah sebuah aib, bahkan banyak orang miskin yang ternyata lebih mulia dibandingkan orang-orang kaya hanya saja menjadi miskin memang bukanlah sesuatu yang menyenangkan.

Mari kita persempit pembahasan kemiskinan ini dalam ruang lingkup negara kita. Di Indonesia saya kurang tahu berapa jumlahnya hanya saja saya yakin jumlahnya pasti jauh melebihi jumlah orang kaya yang ada di negeri ini. Tragedi Pasuruan yang mengakibatkan puluhan jiwa melayang hanya demi uang Rp30.000 menjadi bukti suramnya keadaan masyarakat kita. Belum lagi jumlah anak putus sekolah karena tidak mampu membayar biaya sekolah, banyaknya jumlah pengangguran serta rendahnya tingkat kesehatan masyarakat juga menjadi indikator lainnya.

Banyaknya jumlah warga miskin ini bisa kita jadikan sebagai indikator bahwa pemimpin-pemimpin kita sampai saat ini masih belum mampu untuk mensejahterakan rakyatnya. Janji-janji serta program untuk mensejahterakan rakyat semasa kampanye terlupakan begitu saja ketika sudah terpilih sebagai wakil-wakil rakyat. Alih-alih memihak kepada masyarakat mereka lebih senang berpihak pada pengusaha.

Di Sekitar Aksi Sosial KAMMI
Beberapa kali KAMMI Komisariat Batam mengadakan aksi sosial. Keluhan yang disampaikan warga ketika diadakan diskusi dengan mereka selalu sama ”kurangnya perhatian pemerintah kepada mereka”. Seperti yang terjadi saat KAMMI mengadakan aksi sosial di Kampung Belian, kondisi mereka sangat memprihatinkan. Kesulitan mendapatkan layanan kesehatan menjadi salah satu keluhan mereka.

Begitu juga dengan aksi sosial yang diadakan di Kampung Belian Tua, Sabtu (20/9) lalu, ketika diadakan diskusi seputar permasalahan mereka lagi-lagi jawabannya sama ”kurangnya perhatian pemerintah terhadap mereka”. Keluhan seputar masalah penerangan listrik dari PLN yang tak kunjung masuk ke kampung mereka, infrastruktur jalan yang sampai saat ini masih belum mendapat perhatian, serta masalah anak yang tidak mampu meneruskan sekolah karena tidak mampu membayar uang bangku yang diminta oleh sekolah.

Lebih ironis lagi karena kedua tempat yang saya sebutkan di atas terletak di kecamatan Batam Kota yang mana kantor Pemerintah Kota (Pemko) dan gedung Dewan (DPRD) terlihat dengan jelas dari kedua kampung ini. Tapi memang itu keadaannya ketimbang melirik masyarakat kelas bawah seperti ini mereka tampaknya lebih senang bergaul dan melayani para pengusaha yang bisa mendatangkan keuntungan untuk mereka secara pribadi. Hal ini ibarat pepatah “kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak”.

Tanggung Jawab Siapa?
Saya pikir fenomena kemiskinan yang terjadi sekarang ini merupakan tanggung jawab kita bersama, tapi tentunya peran terbesar ada pada pemerintah. Karena merekalah yang punya kewenangan dan amanah untuk mengatur daerah ini.

Segenap elemen masyarakat, baik itu Organisasi Masyarakat, LSM, partai-partai ataupun mahasiswa tentunya juga turut memiliki tanggung jawab terhadap semua permasalahan ini. Mereka (baca: Ormas atau LSM) jangan hanya sibuk mengajukan proposal untuk mendapatkan dana yang digunakan untuk kepentingan pribadi, atau partai-partai yang sibuk mengadakan bakti sosial dan pembagian sembako murah kepada rakyat hanya ketika waktu pemilu menjelang dan mau mendengar aspirasi masyarakat hanya untuk menarik simpati dan menggalang dukungan.

Begitupun dengan para pemuda khususnya mahasiswa, mereka tidak boleh hanya bersenang–senang dan berleha–leha tidak peduli dengan keadaan di sekitarnya. Hidup damai di menara gading tidak mau tahu kesulitan apa yang sedang dihadapi oleh rakyat. Dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi sudah jelas disebutkan bahwa salah satu kewajiban mahasiswa adalah pengabdian kepada masyarakat jadi tidak ada alasan bagi seorang mahasiswa untuk hidup apatis dan hanya memikirkan dirinya sendiri.

Hilangkan Budaya Mengemis
Apa yang menimpa negara ini menurut saya karena banyaknya orang yang bermental pengemis. Dan lebih ironis ketika pemerintah alih – alih memberantas mental seperti ini malah menumbuhsuburkan hal tersebut, hal ini terlihat dari penyaluran program BLT yang didakan beberapa waktu lalu sebagai kompensasi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal ini jelas upaya membuat masyarakat bermental pengemis.
Apa yang dilakukan oleh banyak LSM dan Ormas juga bisa menjadi indikatornya, pengajuan – pengajuan proposal tanpa tindakan nyata dan hanya untuk kepentingan pribadi juga menjadi sesuatu yang amat memprihatinkan dan harus segera diberantas. Saya yakin banyak sekali LSM maupun Ormas yang ada di Kota Batam ini namun yang membuat saya heran kenapa aksi nyatanya tidak terlihat sama sekali untuk membantu masyarakat.

Dan yang lebih parah lagi, hal ini mulai menjangkit kepada para mahasiswa. Seperti yang beberapa waktu lalu terjadi, saya sempat menanyakan hal ini kepada salah seorang teman tentang penggalangan dana yang dilakukan di beberapa simpang beberapa waktu lalu. Dia berdalih kalau hal itu wajar saja dan halal, lagipula itu merupakan cara yang paling efektif. Saya tidak menyalahkan pendapat teman saya itu, hanya saja bukankah dengan melakukan hal seperti itu berarti kita tak ubahnya seperti mereka yang seharian mencari belas kasihan di pinggir jalan, dan memang cara itu yang paling efektif tapi sekaligus juga paling tidak kreatif.

Banyak cara lain yang bisa digunakan untuk hal seperti itu. Bagaimana mungkin kita bisa melakukan kebaikan kalau cara yang kita tempuh untuk itu adalah cara – cara yang tidak baik.

Tuntaskan Perubahan
Kadangkala saya memimpikan saat dimana masyarakat ini dipimpin oleh seorang pemimpin seperti Umar Bin Khattab, seorang pemimpin yang mementingkan kesejahteraan rakyatnya melebihi dirinya. Hal ini terbukti dari sumpahnya yang sampai saat ini masih diabadikan, ”Kalau rakyatku kelaparan, aku ingin orang pertama yang merasakannya. Kalau rakyatku kekenyangan, aku ingin orang terakhir yang menikmatinya,”

Atau Umar bin Abdul Azis yang mematikan lampu minyaknya ketika menerima kedatangan anaknya. Ia tidak mau menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadinya, sebuah sikap kesederhanaan yang luar biasa. Sikap yang sangat jarang ditemui pada diri pemimpin kita saat ini. Banyak pejabat yang menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.

Hendaknya dua pemimpin ini dapat menjadi contoh oleh para pemimpin saat ini, hingga akhirnya mereka bisa merasakan penderitaan rakyat. Bagaimana mungkin mereka bisa memperjuangkan rakyat kalau tidak merasakan apa yang dirasakan oleh rakyatnya.
Saya rasa pemilu 2009 nanti merupakan momentum yang tepat untuk menuntaskan perubahan. Pilihan kita menentukan nasib negara ini 5 tahun ke depan. Saya yakin masyarakat saat ini sudah cerdas, mereka tidak akan terbuai oleh iming – iming keuntungan sesaat yang kemudian menimbulkan penderitaan yang berkepanjangan.

Saatnya memilih wakil dan pemimpin negeri yang benar - benar berpihak kepada masyarakat, bukan mereka yang hanya dekat ketika masa kampanye tapi kemudian menjauh ketika sudah berkuasa. Kita membutuhkan pemimpin - pemimpin yang mempunyai agenda – agenda progresif yang tentunya juga mempunyai kapabilitas untuk merealisasikan agendanya agar Indonesia menjadi lebih baik.

Saatnya mencari pemimpin yang memandang jabatan yang diembannya sebagai sebuah amanah yang akan ada pertanggungjawabannya di akhirat kelak ketimbang sebuah maisyah (sekedar pekerjaan). Dekat dengan rakyat, peduli dengan permasalahan yang dihadapi masyarakat, berani membela kepentingan rakyat daripada kepentingan pengusaha. Hingga akhirnya, benar – benar terwujud kecintaan rakyat kepada para pemimpinnya karena pemimpinnya pun mencintai rakyatnya.

Dan kemudian persoalan kemiskinan akan mulai teratasi karena terjadi sinergi yang baik antara pemimpin dan rakyat. Hingga tidak ada lagi keluhan seperti yang terjadi pada masyarakat kampung belian dan kampung belian tua. Semoga.

Total comment

Author

KAMMI_Batam

PEMILU 2009 PERANG IKLAN POLITIK

Oleh : M. REDHA HELMI
Sekretari umum KAMMI Daerah Kepulauan Riau

Pemilu Legislatif tinggal beberapa bulan lagi. Seluruh Partai Politik yang menjadi peserta pemilu semakin genjar melakukan berbagai kegiatan-kegiatan sosial untuk mencari simpati dari masyarakat. Aktivitas yang semulanya jarang dilakukan kini sudah mulai sibuk. Rumah yang awalnya kosong tanpa penghuni sekarang sudah mulai di pernik dengan warna partai dan lambang partai. Bendera-bendera partai masih berkibar di sepanjang jalan di kota-kota besar maupun kecil. Suasana seprti ini menambah gairah pesta demokrasi 2009
Berbagai upaya telah dilakukan oleh para elit politik untuk mensosialisasikan partainy kepada masyarakat dengan harapan masyarakat simpati dengan pertainya. Para elit partai politik mulai melakukan berbagai cara dengan mengeluaran biaya habis-habisan untuk meraih kemenangan di pemilu 2009 nanti. Pemilu presidenpun ikut mewarnai pesta demokrasi yang sudah diambang pintu ini. Berbagai iklan parpol dan capres mulai bermunculan di televisi dengan menampilkan berbagai program unggulan mereka bahkan mereka tidak segan-sega untuk mengkritik lawan politiknya.

Akhir-akhir ini di beberapa media cetak dan elektronik mulai muncul berbagai Iklan yang dilakukan oleh para pembesar partai. Bahkan Presiden dan Wakil presiden pun mulai melancarkan serangan merebut simpati rakyat dengan mengungkit-ngungkit jasa mereka saat memimpin bangsa ini. Presiden SBY mengandalkan program turunnya BBM sebanyak tiga kali sebagai ukuran keberhasilan dan keterpihakannya kepada masyarakat, padahal semua itu sudah kewajiban seorang pemimpin yang sebenarnya dan tidak perlu di ungkit dan jadikan sebagai ajang merekrut simpati dari rakyat.

Melihat hal ini Wakil presiden juga tidak mau kalah, JK mulai melancarkan iklan tentang ekspor beras yang akan dilakukan oleh Indonesia dan swasembada beras berkat perjuangan para dewan dari partainya yang telah berhasil memperjuangkan itu semua,padahal sekali lagi penulis katakan bahwa itu semua memang sudah kewajiban wakil rakyat untuk memperoleh apa yang menjadi hak rakyat.

Kemudian calon prsiden Megawati Soekarno Putripun Mulai ikut berperang dengan menawarkan program 100 hari semabako murah, berbagai tawaran program dilakukan untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari rakyat. Bahkan secara gamblang putri Proklamator Indonesia ini tidak segan-segan mengkritik pemerintahan SBY dengan mengatakan pemrintahan SBY seperti permainan yoyo.

Halida Hatta putri mantan Wakil Presiden pertama Indonesiapun ikut turun lapangan dengan menghadirkan tokoh sang ayah dan menawarkan perjuangan baru untuk kesejahteraan rakyat indonesia.

Apa yang penulis paparkan diatas merupakan sebuah hal yang telah terjadi pada bangsa ini. Apa dan siapa yang akan menjadi pilihan rakyat pada 2009 nanti semuanya masing sebuah tanda tanya yang besar bagi kita. Selaku rakyat biasa penulis menilai apa yang dilakukan oleh para elit politik ini merupakan suatu hal yang seharusnya tidak dilakukan. Sebagai pemimpin sudah selayaknya ia menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya bukan lantas minta di puji lagi karena telah memberikan hal yang baik rakyatnya.

Para pemimpin partai politik melakukan kampanye iklan ini telah mengeluarkan tenaga biaya dan waktu bahkan status sosialnya. Kita bisa melihat ini semua ketika terajdinya perselisihan antara presiden SBY dan Capres Megawati. Sadar atau tidak iklan politik yang telah mereka lancarkan bisa menjadi bumerang yang suatau saat nanti akan menyerang mereka sendiri dan merusak citra bagi mereka. Bagi masyarakat perang iklan yang terjadi saat ini merupakan suatu hal yang tak layak karena sudah ada indikasi untuk saling menjatuhkan satu sama lainya. Padahal masih banyak permasalahan bangsa ini yang harus diselasaikan dan membutuhkan persatuan dari semua pihak dan kalangan. Bagaimana mugkin bangsa Indonesia akan maju,jika pemimpin dan rakyatnya saling menjatuhkan. Bagaimana mungkin akan tercipta pamilu yang bersih, aman dan tentram jika pesertanya yang seharusnya menjadi figur dan teladan rakyat saling menjatuhkan.

Saat ini rakyat Indonesia membuthkan para pemimpin yang berjiwa pahlawan. Pahlawan yang memiliki kemampuan diluar dari batas manusia biasa, orang yang berjuang untuk kepentigan umat bukan hanya kepentingan pribadi atau golongannya. Pemimpin yang berjiwa kesatria yang berkorban untuk kepentingan rakyatnya. Pemimpin yang tidak datang ketika ada perlu dengan rakyat dan meninggalkan rakyat dengan begitu saja ketika keinginannya telah terpenuhi.

Rakyat indonesia sudah lelah dengan politik seperti ini. Para pejabat yang datang dengan segudang program dan berjuta janji manis, namun janji hanya tinggal janji setelah hasratnya terpenuhi mereka lupa dengan orang yang talah mengantarkan mereka kepada kursi panasnya. Apakah hal seperti ini akan terus mewarnai kehidupan politik bangsa ini? Jika hal ini terus terjadi maka yakinlah pemilu 2009 nanti akan banyak rakyat yang golput karena memang rakyat sudah bosan dengan janji-janji semu kampanye para elit politik.

Para calon pemimpin parpol berasumsi bahwa lebih banyak dikenal maka peluang dipilih lebih banyak tapi padahal itu semua bukanlan penentu bagi mereka karena semua keputusan ada di tangan rakyat. Lantas apa yang akan menjadi pilihan rakyat jika pemimpin bangsa ini sudah berani menawarkan diri untuk memimpin bangsa ini? Apakah rakyat akan memilih partai iklan terbanyak dan terbaik atau rakyat memilih partai yang selama ini telah ada berjuang demi kepentingan mereka tanpa pamrih? Yah itu semua ada di tangan rakyat tanggal 9 April ada penentu bagi masa depan partai peserta pemilu 2009 ini. Jika rakyat indonesia memilih partai yang bagus iklannya maka beruntunglah partai tersebut, tapi sebaliknya jika rakyat tidak terpengaruh dengan iklan maka siap-siaplah untuk menerima kekalahan. Wallahu ’alam bissawab

Total comment

Author

KAMMI_Batam

Nasionalisme Dari Anak Bangsa

Nasionalisme Dari Anak Bangsa
Oleh: Staff Kammi Batam

Kali ini saya mencoba untuk menulis, walau saya yakin tulisan ini tidaklah sebagus tulisan yang dibuat oleh orang kebanyakan, tapi mencoba itu adalah awal dari semua yang membuat saya ingin melakukannya.

Tiga hari yang lalu saya sempat membuka website di handphone saya, dan tanpa iseng saya mencoba melihat Negara saya INDONESIA, tanpa saya sadari jari jemari saya menuliskan rupiah di urutan didunia, ntah kenapa jari ini lancar menuliskan kalimat ini. Mungkin rasa nasionalisme saya yang membuat saya melakukannya, jujur saya bangga menjadi anak Indonesia dengan segala keragaman yang ada, saya dapat bergaul dengan teman yang berbeda suku yang notabenenya semua mempunyai cirri khas masing – masing.
Diam berpikir itulah yang terjadi ketika beberapa hasil googling yang saya buka ternyata mengeluarkan berita yang saya tidak sangka, berita yang membuat saya berpikir bahwa perubahan itu harus dilakukan, karena ketika sebuah konsep yang buruk telah diterapkan harus ada pioner untuk meluruskannya, ternyata Indonesia menduduki peringkat ke 6 diantara 10 nominasi devaluasi mata uang di dunia. Yang di lansir oleh Fox News Network, Itulah yang saya dapat.

Ya mungkin kata devaluasi sudah tidak asing lagi bagi seorang ekonom, walau saya orang tekhnik setidaknya yang saya tahu makna dari devaluasi secara sempit kalau tidak salah menstabilkan rupiah terhadap mata uang asing. Gila ya pikir saya ketika saya membaca berita tersebut akankan Negara ini kedepannya akan menduduki peringkat 1 yang saat ini diduduki oleh Negara Zimbabwean yang 1 US$ mencapai angka yang fantastis yakni 642,371,437,695,221,000 Zimbabwean dollar, bayangkan 15 angka tambahan dibelakanng 642.

Akan kah Negara kita harus seperti ini, dengan segala keterpurukan. Yang pastinya tidak saya yakin tidak ada seorang pun warga Negara Indonesia (insya allah) yang mau Negara yang kita cintai semakin terpuruk, yang kita mau adalah perubahan yang lebih baik. Ada beberepa hal yang menurut sya harus kita telaah baik itu dari individu maupun kelompak.
  • Introspeksi dan lakukan pembenahan diri
Banyak orang yang selalu menyalahkan tentang pemerintahan, ya pemerintah kadang salah dan kita sebagai warga yang bijak wajib memberi tahu tentang segala kesalahn dan jalur yang tidak benar untuk membuat itu benar, tapi sebelum tindak tanduk itu kita lakukan seharusnya kita menyadari tentang diri kita terlebih dahulu, apakah kita sudah memberikan apa yang menjadi kewajiban kita sebagai warga Negara, apakah kita sudah memberikan setidaknya sedikit kontribusi kita, apakah kita sudah membuat suatu hal yang berarti. Itu semuanya menjadi tanda Tanya tersendiri tidak ada yang bisa menjawab kecuali diri kita. sekali lagi introspeksi dan pembenahan diri yang harus kita lakukan saat ini, bukankan berubah sekarang itu lebih baik dari pada tidak sama sekali walupun sekarang kita telah beranjak dewasa, itu yang sedang saya jalani saat ini.
  • Egoisme dan kepentingan kelompok
Negara Indonesia sudah terkenal dengan yang namanya korupsi kolusi dan nepotisme. Itu semua berlandaskan egoisme dan kepentingan kelompok, ingin memakmurkan diri sendiri, terpilih bukan untuk meyuarakan, terpilih untuk memakmurkan, kursi yang empuk di pemerintahan dijadikan bantal tempat tidur ketika rapat berlangsung yang dilakukan sebagian pejabat. Sehingga membuat rakyat pada memilih untuk tidak meyuarakan hak pilih nya di pemilihan umum, mereka berpikir dipilih ataupun tidak sama saja, yang miskin tambah miskin yang kaya makin kaya.
  • Bersatu tancapkan bhineka tunggal ika
masih ingatkan tentang bhineka tunggal ika, berbeda beda tapi tetap satu jua, bukan kah itu yang kita butuhkan, bukan untuk memecah diri menjadi Negara baru, propinsi baru, kota baru yang menghasilkan perpecahan yang begitu banyak, saya yakin ketika kita berpikir bahwa rasa memiliki Negara kita ini kuat pasti kita bisa menyatukan visi kita membuat ibu pertiwi bangga kepada kita.
Walau tulisan yang saya ketik ini tidaklah terlalu indah tapi setidaknya inilah suara dari seorang rakyat kecil yang bangga akan negaranya, yang ingin negaranya bangkit dari keterpurukan. Walau saya adalah seorang rakyat jelatah yang walau dihitung adalah 1/ dari jutaan penduduk Indonesia, tapi saya adalah orang yang mau Negara ini bangkit dengan bantuan penduduk Indonesia, yang mau merangkul bersama, dan perkokoh persatuan serta kita terapkan kembali jiwa kegotongroyongan bangsa indonesia
Indra setiadi

Total comment

Author

KAMMI_Batam
TAK HANYA VCD BAJAKAN YANG ADA DI KOTAKU
(Wajah Batam Saat Kunjungan Presiden RI)

Oleh : Taufik B. Nugraha
Kebijakan Publik Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Batam

Sudah beberapa minggu ini di media sering muncul berita tentang maraknyaVCD dan DVD bajakan yang kembali beredar. Setelah sebelumnya sempat menghilang karena gencarnya razia, barang-barang bajakan ini kembali tumbuh subur bak cendawan di musim hujan.

Penjualan VCD bajakan ini pun ternyata tak hanya dilakukan oleh pedagang-pedagang kaki lima di pinggir jalan. Mall pun turut menjadi tempat transaksi VCD bajakan ini. Bahkan yang lebih mencengangkan adalah ternyata VCD bajakan yang dijual ini telah ditempeli stiker lunas PPN. Entah dapat dari mana atau stiker bajakan juga wallahualam.

Maraknya kembali VCD bajakan ini menunjukkan betapa rendahnya apresiasi orang-orang di negeri ini akan hasil karya orang lain. Sepertinya harus ada tindakan tegas dari pemerintah untuk menangani masalah ini. Razia yang dilakukan harus juga disertai dengan memberantas pembajakan seperti ini sampai ke akarnya. Jadi tak cukup hanya menyita VCD bajakan yang diperdagangkan tapi tangkap juga pelakunya penggandanya serta pengedarnya agar memberikan efek jera.

Perlindungan maksimal akan karya cipta orang lain sangat diperlukan. Sebuah karya sangatlah mahal harganya. Perlu waktu lama dan konsumsi tenaga luar biasa banyaknya untuk menghasilkan sebuah karya. Betapa sakit hati pencipta karya ketika melihat karya yang telah diciptakannya ditiru sedemikian rupa.

Ada dua jenis sakit hati yang di derita pencipta karya tersebut, pertama sakit hati karena begitu murahnya harga karya yang dihasilkan. Kedua sakit hati karena ia tak dapat keuntungan dari hasil karyanya karena orang lebih memilih membeli bajakan daripada yang asli.

Tapi tak akan ada asap kalau tak ada api. Sulit memberantas beredarnya kembali VCD bajakan seperti ini selama masyarakat masih rendah kesadarannya. Maka perasaan untuk selalu mengapresiasi hasil karya orang lain harus ada dalam tiap-tiap diri kita. Permasalahannya sekarang adalah ternyata kemampuan membajak dan menduplikasi sangatlah luar biasa di negeri ini, yang bahkan hampir dimiliki oleh semua orang.

Kemampuan membajak yang luar biasa
Kemampuan membajak, meniru, menduplikasi, memalsu atau memodifikasi merupakan salah satu kemampuan yang mengagumkan bagi orang-orang di negeri ini. Hampir semua orang di negeri ini cakap untuk urusan seperti ini. Tak hanya untuk masalah VCD tapi terjadi di semua lini.

Kenapa jalanan semakin padat saja? Karena kendaraan semakin banyak tentunya. Dan ternyata sering kita dapati bahwa banyak kendaraan yang sudah bobrok dan harus masuk museum masih aktif berjalan di jalanan raya kita. Kendaraan-kendaraan yang asap knalpotnya tak lulus uji emisi dan turut mempercepat global warming ini ternyata masih memenuhi jalan raya kita, bersaing dengan kendaraan baru. Dan hal ini dapat terjadi karena kemampuan kita memodifikasi tersebut, mengakali yang tua agar terlihat muda.

Seperti yang terlihat pada banyak caleg kita, ketika ada wacana tentang pemimpin muda maka mereka berlomba melakukan up dating penampilannya agar terlihat muda. Atau kalau memang penampilannya tak mampu lagi diakali maka masih ada jalan lain, memodifikasi semangat dan gaya. Sehingga muncul anggapan dari masyarakat atau bahkan pemuda bahwa sekalipun sudah tua tapi mereka tetap berjiwa muda. Ini yang harus diwaspadai karena sejatinya merekalah yang mendompleng wacana.

Inilah penyebab kenapa pemerintahan saat ini masih dikuasai generasi tua. Semakin banyak generasi muda yang tampil dalam ranah kepemimpinan negeri tapi generasi tua pun menolak untuk mundur karena berkali-kali berhasil di up grade. Akhirnya muncul ketimpangan karena ketidakseimbangan antara input dan output. Ternyata kemampuan memodifikasi ini pun dicontohkan oleh para pemimpinnya, maka tak heran kalau rakyatnya pun mahir untuk melakukan hal yang sama dengan para pemimpinnya.

Di Batam sendiri saat ini, pemerintah kota bersama seluruh pihak sedang sibuk menata wajah kota. Jalan-jalan berlubang yang sering ditemui mulai diperbaiki, ditambal seperlunya. Penertiban gelandangan, pengemis serta anak jalanan dilakukan, pemasangan papan peringatan kawasan bebas gelandangan dipasang di jalan-jalan. Tak hanya itu, atribut kampanye juga menjadi hal yang harus ditertibkan. Pemasangan baliho serta bendera yang selama ini terlihat semrawut mulai dibersihkan.

Mengetahui keadaan ini saya merasa senang bahwa ternyata pemerintah kota serta elemen lainnya peduli dengan wajah kota. Memberikan pelayanan untuk kenyamanan masyarakat dan menciptakan keindahan. Tapi perasaan itu perlahan menguap hilang ketika mendapati kenyataan bahwa itu semua hanyalah persiapan untuk menyambut kedatangan presiden RI dalam rangka peresmian FTZ.

Pemerintah kota harus membuat kotanya terlihat bersih dan tertata dengan baik, tak ada jalanan berlubang agar tak terlihat ketidakbecusannya bekerja selama ini. KPU sendiri menertibkan atribut kampanye karena tak ingin dinilai tak sanggup melaksanakan pesta demokrasi karena terlihat dari ajang kampanye yang semrawut.

Lagi-lagi di sini naluri memodifikasi dan mengakali bermain. Segala upaya dilakukan untuk memberikan kesan bahwa keadaan di sini baik-baik saja. Bahwa semuanya di Batam ini dapat diatasi dengan baik dan pemerintah kota sudah bekerja dengan optimal begitu juga dengan elemen lainnya.

Biarkan saja apa adanya
Tak ada pemimpin yang tak mencintai rakyatnya. Pemimpin sejati pastilah peduli dengan kesulitan yang menimpa rakyatnya. Begitu pula dengan Pak SBY kalau saya melihat secara pribadi. Biarlah ia diterima secara wajar. Biarlah ia melihat gelandangan, pengemis dan anak jalanan yang banyak di kota ini. Biarlah sisi – sisi hitam kota ini dilihat secara langsung.

Jangan sampai semuanya dipoles sehingga kelihatan baik-baik saja. Sehingga beliau punya kesan yang baik-baik saja akan bangsa yang dipimpinnya. Semakin banyak keruwetan, anak jalanan dan gelandangan yang beliau lihat maka akan semakin baik. Hal ini bisa menjadi masukan atas apa yang telah beliau lakukan selama ini.

Hingga akhirnya realitas keadaan yang selama ini terjadi di negeri ini dapat diketahui langsung oleh pemimpinnya. Sehingga mereka tak lagi sibuk memikirkan masalah-masalah sepele yang hanya mementingkan kepentingan dirinya sendiri dan melupakan tugasnya untuk mensejahterakan rakyat. Tak ada lagi pemimpin yang sibuk mengurusi proyek pembuatan album lagunya dan melupakan apa yang sebenarnya dibutuhkan rakyat, seperti kesehatan, pendidikan dan kesempatan kerja.

Maka saat ini, sudah saatnya para pemimpin kita untuk berhenti memodifikasi, mengakali apapun yang berhubungan dengan rakyatnya. Kalau presidennya saja tega dibohongi seperti ini, yang notabene adalah pemimpin tertinggi di sebuah negeri apalagi terhadap rakyatnya yang kadang tak tahu apa-apa dan mudah dibujuk hanya dengan janji-janji manis belaka. Kalau kita mau mencoba menghitung sudah berapa kali kita tertipu maka mungkin sudah tak terhitung banyaknya. Karena kita terlalu sering ditipu.

***


Total comment

Author

KAMMI_Batam

Oleh : Taufik B. Nugraha
Staff Kebijakan Publik Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Batam

Minggu lalu ada kejadian menarik yang terjadi di kampus saya. Dalam 2 hari ada 4 orang mengalami keadaan serupa, kesurupan. Fenomena kesurupan yang terjadi 2 hari berturut-turut ini merupakan yang pertama kalinya terjadi sejak saya kuliah di kampus itu.

Kesurupan sendiri adalah sebuah fenomena dimana seseorang berada di luar kendali dirinya sendiri atau bisa dikatakan kehilangan kesadaran diri. Fenomena ini biasa terjadi di negara dunia ketiga. Fenomena ini juga banyak ditemukan di negara india yang memiliki kultur budaya yang mirip dengan kita.

Kepercayaan tradisional yang diwariskan turun temurun kepada kita selama ini oleh orangtua kita adalah adanya gangguan roh-roh halus yang mengambil tubuh manusia untuk beberapa waktu sehingga membuat korban tidak sadar apa yang dia perbuat.

Tapi menurut DR. Dadang Hawari kesurupan adalah reaksi kejiwaan yang dinamakan reaksi desosiasi. Reaksi yang mengakibatkan hilangnya kemampuan seseorang untuk menyadari realitas di sekitarnya yang disebabkan adanya tekanan fisik maupun mental. Senada dengan itu Prof. Dr. dr. H. Soewadi, MPH, Guru Besar Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada yakin kesurup¬an bukan disebabkan makhluk halus. Soewadi memandang tekanan sosial sebagai biang kesurupan. Banjir, tsunami, gizi buruk, ketidakadilan, upah kecil, santun¬an tunai langsung, kesenjangan yang sangat mencolok.

Sebagai seorang muslim dan seorang intelektual saya tidak menafikan bahwa Allah SWT menciptakan makhluk lain selain kita. Namun saya lebih memilih penjelasan secara ilmiah untuk fenomena ini. Saya percaya tekanan sosial yang melanda negeri inilah penyebab utama maraknya terjadi kesurupan baik perseorangan maupun massal.

Karena tekanan sosial yang berlebihan dan sudah menumpuk, maka kesurupan menjadi sebuah kesempatan untuk mengekspresikan segala kekesalan, beban dan himpitan hidup yang terpendam. Biasanya dilakukan melalui jeritan, gerakan menari dan tindakan berbahaya seperti mencekik diri atau mungkin lompat dari ketinggian. Saat kesurupan korban melakukan sesuatu secara spontan, bebas dan tanpa beban. Setelah kesurupan biasanya fisik para korban akan merasa lelah tapi secara mental mereka mendapatkan kepuasan yang luar biasa.

Kesadaran diri

Bicara tentang hilangnya kesadaran diri, negeri ini banyak sekali orang yang kehilangan kesadaran dirinya. Bukan disebabkan karena kesurupan, tapi lebih kepada pragmatisme dan apatis terhadap keadaan sekitar yang sudah sedemikian rupa.

Hingga akhirnya orang-orang golongan ini, akan bisa dengan seenaknya membuang sampah sembarangan dari dalam mobilnya, merokok di tempat umum tanpa memperdulikan keadaan orang di sekitarnya yang terganggu dan tindakan seenaknya yang lain.

Akibat dari kurangnya kesadaran diri ini yaitu munculnya orang-orang yang sulit menempati batas kewajaran. Kalau dia ingin populer maka ia harus populer sekali, kalau dia ingin korupsi maka dia akan korupsi banyak sekali, kalau kaya dia akan jadi kaya sekali hingga jadi orang yang tak peduli dan kalau miskin dia akan jadi miskin sekali. Jarang ada orang yang ingin menempati batas kewajarannya.

Pameran hilangnya kesadaran diri ini semakin terlihat dengan makin meningkatnya jumlah golongan putih (Golput) yang semakin banyak, baik di tiap pilkada maupun pemilu yang diselenggarakan. Orang-orang ini dengan berbagai macam alasan tidak mau memilih dan berpartisipasi dalam pesta rakyat cerminan perwujudan demokrasi di Indonesia.

Sangat mengejutkan ketika membaca tulisan Pimpinan Redaksi koran ini, bahwa ada sekumpulan orang yang ingin menerbitkan buku berisikan tentang berbagai macam alasan kenapa meereka memilih golput.

Lucu melihat betapa banyaknya orang-orang di negeri ini yang begitu pintar mengkritik, tapi malas untuk bertindak. Terjun langsung dan benar-benar memberikan bukti nyata untuk melakukan perubahan. Melihat begitu banyaknya orang-orang yang tak beda keadaannya dengan keadaan saat kesurupan.

Masih akan sedikit terdengar heroik kalau alasan mereka untuk golput adalah karena kecewa dengan pemerintah, partai serta orang-orang yang selama ini hanya memberikan janji-janji tapi tak pernah terbukti. Namun yang kemudian menjadi ironis adalah ketika alasan mereka tidak memilih hanyalah karena malas melangkahkan kakinya menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS), yang sebenarnya hanya berjarak tidak begitu jauh dari rumahnya.

Hingga akhirnya para panitia di TPS pun sibuk harus memberikan hadiah, menghias TPS bahkan mengenakan pakaian adat daerah setempat untuk menarik warga agar mau mendatangi TPS memberikan suaranya.

Tak ubahnya dengan penyebab kesurupan yang lebih disebabkan oleh tekanan sosial. Hilangnya kesadaran diri untuk memberikan suara mereka dalam pemilu juga disebabkan karena tekanan politik yang dibuat oleh para kontestan pemilu. Selama ini banyak partai yang hanya peduli saat masa kampanye tiba, mendekati masyarakat agar dipilih saat pemilihan nanti.

Harus lebih diwaspadai dan menjadi PR pula oleh para pemimpin dan partai-partai. Bahwa mereka harus bekerja ekstra keras mulai saat ini untuk mengurangi golput. Karena mulai dari pemilihan kepala daerah, wakil rakyat hingga presiden akan dilakukan secara langsung, yang tentu saja ini menambah kesibukan rakyat. Rakyat yang sudah dibebani berbagai derita kini ditambah kesibukannya dengan harus memilih langsung pemimpinnya.

Golput Bukan solusi

Keadaan negara ini sekarang sedang sangat sakit. Mulai dari rakyat kecil hingga tingkat elit semuanya sedang mengalami krisis kepercayaan. Masyarakat kita saat ini sedang mengidap penyakit saling tidak percaya, saling curiga terhadap sesama dan saling menjegal.

Rasa percaya mulai hilang dari tiap-tiap orang di negeri ini. Bangsa yang tidak memiliki rasa percaya tidak akan bisa membangun dan bangkit karena tidak ada kekuatan yang saling menghubungkan dan menyangga. Keaadaan yang terjadi kemudian adalah saling menjarah hak orang lain dan mementingkan kepentingan dirinya sendiri diatas kepentingan bangsa.

Sebuah penyakit yang menyebabkan tingginya angka golput dalam setiap pilkada atau pemilu. Penyakit yang menyebabkan bangsa ini tak kunjung bangkit dari keterpurukannya.

Kalau menggunakan skala prioritas tentu apapun alasannya kita wajib untuk memilih. Analoginya seperti ini, kalau ada sebuah benda yang sangat kita butuhkan tapi persediaan barangnya memang tidak ada yang baik lagi maka mau tidak mau kita harus memilih yang kerusakannya paling kecil agar setidaknya kita masih bisa sedikit optimal dalam penggunaannya nanti, syukur-syukur kalau bisa diperbaiki kerusakannya yang kecil itu.

Oleh karena itu, tak bijak rasanya kalau hanya karena emosi sesaat kita memutuskan untuk tidak memilih dalam pemilu. Karena esensi golput adalah sebuah keberhasilan yang berujung pada kegagalan. Sama seperti kesurupan, setelah mengekspresikan seluruh tekanan yang dialami kita akan merasa sangat puas. Tapi hanya kepuasan sesaat yang kita rasakan karena tekanan dan beban yang kita miliki tidak akan selesai begitu saja, esoknya ia akan tetap ada dan terus membebani kita.

Bayangkan kalau gara-gara kita tidak memberikan suara maka akan berakibat pada lambatnya proses kebangkitan negeri ini, karena pemimpin serta wakil rakyatnya diisi oleh orang-orang yang hanya mementingkan kepentingan dirinya sendiri. Negara ini harus menunggu 5, 10 atau entah berapa tahun lagi untuk bisa bangkit karena rakyatnya sudah kehilangan kesadaran untuk membangun negeri ini, kehilangan kepeduliannya sebagai pemegang saham dari negeri besar dan indah ini.

***

Total comment

Author

KAMMI_Batam

Tanah Suci Yang Terlupakan




Umat islam memiliki tiga masjid yang diutamakan, yaitu al masjidil haram di makah, masjid Nabi SAW di madinah dan masjid al aqsha di palestina.

Rasulullah SAW bersabda:

“tidak dipandang sebagai perjalanan yang utama kecuali kepada tiga masjid, yaitu masjidku ini, al masjidil haram dan al masjidil aqsha”. (H.R. Bukhairi, Muslim dan Ahmad, Abu Daud, an nasai dari ibnu majah yang bersumber dari abu hurairah)

Dan dalam hadist lain diterangkan pula:

“shalat dalam al masjidil haram senilai dengan seratus ribu shalat. Shalat di dalam masjidku senilai dengan seribu dan di dalam baitil maqdis senilai dengan lima ratus. (H.R. Baihaqi yang bersumber dari jabir)

Bahkan Allah SWT telah berfirman menyebutkan kedudukan baitul maqdis

” Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ” (al israa: 1)

Baitul maqdis telah menjadi daerah kaum muslimin sejak masa khalifah kedua (Umar bin Khattab r.a.) dan telah berusia lebih dari tiga belas abad, tempat itu telah dibangun dan diperbaiki berkali-kali, tidak ada yang menghalanginya, baik orang islam, nasrani maupun yahudi.

Malah pemerintah islam memberi kebebasan beribadah kepada orang yang dating berkunjung ke tempat itu sesuai dengan ajaran masing-masing baik itu golongan nasrani ataupun yahudi. Islam mengajarkan tidak ada paksaan dalam agama.

Namun semuanya berubah ketika perang dunia kedua usai, dengan bantuan dan tipu daya pemerintah inggris, orang yahudi berhasil mendirikan sebuah pemerintahan di palestina dengan nama Israel laknatullah. Mereka mengusir kaum muslimin dari rumah-rumah milik mereka dengan segala macam cara yang ganas dan kejam tapi entah mengapa amerika yang katanya Negara yang menjunjung tinggi HAM ataupun PBB yang katanya organisasi perdamaian dunia hanya diam seribu bahasa. Keganasan kaum yahudi laknatullah tak berhenti sampai di sana, mereka juga membakar masjid-masjid yang megah dengan berbagai dalih dan dibongkar serta diubah menurut kehendak hati mereka. Mulailah kaum muslimin dihalang-halangi beribadah di masjidil aqsha, padahal masjidil aqsha dahulu adalah kiblat pertama kaum muslim dan tempat mi’raj Nabi kita Muhammad SAW.

Dari sabda Rasulullah SAW dan firman Allah tersebut tak dapat dipungkiri bahwa masjidil aqsha adalah salah satu masjid utama kaum muslim, tapi kenapa saat ini umat muslim masih banyak yang tidak menyadari bahwa masjidil aqsha adalah salah satu tempat suci umat muslim yang merupakan saksi perjalanan Rasulullah SAW ketika beliau melaksanakan isra mi’raj. Bahkan para pemimpin-pemimpin bangsa arab kenapa hanya diam saja ketika melihat tanah suci palestina diwarnai dengan darah kaum muslimin oleh para laknatullah? Apakah ini dampak dari rasa nasionalisme yang ditanamkan oleh bangsa barat untuk tidak peduli terhadap saudara-saudara mereka yang memanggil meminta pertolongan selama negerinya tidak terganggu? Lalu sudah lupakah kita bahwa sesungguhnya kaum muslim itu ibarat satu tubuh?


Sumber; (http://nurulmahfud.blogspot.com)

Total comment

Author

KAMMI_Batam

KAMMI BATAM SAVE PALESTINA











Total comment

Author

KAMMI_Batam

Bakti Sosial














Total comment

Author

KAMMI_Batam

Mahasiswa memang menjadi komunitas yang unik di mana dalam catatan sejarah perubahan selalu menjadi garda terdepan dan motor penggerak perubahan . Mahasiswa di kenal dengan jiwa patriotnya serta pengorbanan yang tulus tanpa pamrih . Namun hanya sedikit rakyat Indonesia yang dapat merasakan dan punya kesempatan memperoleh perndidikan hingga ke jenjang ini karena system perekomian di Indonesia yang kapitalis serta biaya pendidikan yang begitu mahal sehingga kemiskinan menjadi bagian hidup rakyat ini .
Dalam tulisan ini penulis memetakan ada ada empat peran mahasiswa yang menjadi tugas dan tanggung jawab yang akan di pikul .

1. Peran moral .
Mahasiswa yang dalam kehidupanya tidak dapat memberikan contoh dan keteladanan yang baik berarti telah meninggalkan amanah dan tanggung jawab sebagai kaum terpelajar . Jika hari ini kegiatan mahasiswa berorientasi pada hedonisme ( hura - hura dan kesenanggan ) maka berarti telah berada persimpangan jalan . Jika mahasiswa hari ini lebih suka mengisi waktu luang mereka dengan agenda rutin pacaran tanpa tahu dan mau ambil tahu tentang peruban di negeri ini ,jika hari ini mahasiswa lebih suka dengan kegiatan festival musik dan kompetisi ( entertaiment ) dengan alasan kreatifitas ,dibanding memperhatikan dan memperbaiki kondisi masyarakat dan mengalihkan kreatifitasnya pada hal - hal yang lebih ilmiah dan menyentuh kerakyat maka mahasiswa semacam ini adalah potret “generasi yang hilang “yaitu generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemuda dan mahasiswa .

2. Peran sosial.
Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa - jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial . Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat sekat kelompok ,namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan . Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain , tidak bisa melihat poenderitan rakyat , tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja . Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya .
Sebagai contoh di Kalimantan Barat pada tahuan 1998 s/d 2000 pernah terjadi gelombang pengungsian besar - besaran akibat konflik sosial di daerah ini maka mahasiswa musti ikut memperhatikan masalah ini dengan memberikan bantuan baik secara moril maupun meteril serta pemikirannya serta ikut mencarikan solusi penanganan bencana kemanusiaan ini , Betapa peran sosial mahasiswa jauh dari pragmatisme ,dan rakyat dapat merasakan bahwa mahasiswa adalah bagian yang tak dapat terpisahkan dari rakyat , walaupun upaya yang sistimatis untuk memisahkan mahasiswa dari rakyat telah dan dengan gencar dilakukan oleh pihak - pihak yang tidak ingin rakyat ini cerdas dan sadar akan problematika ummat yang terjadi.

3. Peran Akademik.

Sesibuk apapun mahasiswa,turun kejalan ,turun ke rakyat dengan aksi sosialnya ,sebanyak apapun agenda aktivitasnya jangan sampai membuat mahasiswa itu lupa bahwa adalah insan akademik. Mahasiswa dengan segala aktivitasnya harus tetap menjaga kuliahnya. Setiap orang tua pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang berhasil. Maka sebagai seorang anak berusahalah semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan keinginan itu ,untuk mengukir masa depan yang cerah .
Peran yang satu ini teramat sangat penting bagi kita , dan inilah yang membedakan kita dengan komonitas yang lain ,peran ini menjadi symbol dan miniatur kesuksesan kita dalam menjaga keseimbangan dan memajukan diri kita. Jika memang kegalan akademik telah terjadi maka segeralah bangkit ,”nasi sudah jadi bubur maka bagaimana sekarang kita membuat bubur itu menjadi “ bubur ayam spesial “. Artinya jika sudah terlanjur gagal maka tetaplah bangkit seta mancari solusi alternatif untuk mengembangkan kemampuan diri meraih masa depan yang cerah dunia dan akhirat .

4. Peran politik

Peran politik adalah peran yang paling berbahaya karena disini mahasiswa berfungsi sebagai presseur group ( group penekan ) bagi pemerintah yang zalim. Oleh karena itu pemerintah yang zalim merancang sedemikian rupa agar mahasiswa tidak mengambil peran yang satu ini . Pada masa ordebaru di mana daya kritis rakyat itu di pasung , siapa yang berbeda pemikiran dengan pemerintah langsung di cap sebagai makar dan kejahatan terhadap negara. Pemerintahan Orba tidak segan - segan membumi hanguskan setiap orang - orang yang kritis dan berseberangan dengan kebijakan pemerintah .
Dalam dunia kampus pada tahun 1984 lewat mentri pendidikan Daud Yusuf pemerintah mengeluarkankebijakan NKK/BKK (Normalisasis kehidupan kampus).Yang melarang keras mahasiswa beraktifitas politik. Dan kebijakan ini terbukti ampuh memasung gerakan - gerakan mahasiswa yang membuat mahasiswa sibuk dengan kegiatan rutinjtas kampus sehinngga membuat mahasiswa terpenjara oleh system yang ada.
Mahasiswa adalah kaum terpelajar dinamis yang penuh dengan kreativitas. Mahasiswa adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rakyat. Sekarang mari kita pertanyaan pada diri kita yang memegang label Mahasiswa, sudah seberapa jauh kita mengambil peran dalam diri kita dan lingkungan.

PENULIS : Mamad Ismail
Kastrat KAMMI Komsat Universitas Tanjungpura Pontianak
(khatulistiwa)

Total comment

Author

KAMMI_Batam
Mari kita bantu penderitaan mereka sebisa kita. Minimal Doakan mereka supaya bisa merdeka, tidak lagi Tanah Airnya digerogoti seenaknya. Tidak perlu lagi ada korban yang berjatuhan, darah berceceran, anak yang kehilangan orangtuanya. Pemerintah Indonesia sudah berencana meberikan bantuan Medis. MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) bahkan mengirim relawan melalui misi kemanusiaannya.

Bantuan Donasi MER-C

DONASI SMS: ketik MERC PEDULI kirim ke 7505
 (Rp. 5000/sms)

salurkan bantuan untuk rakyat Palestina ke:

BCA: No. Rek. 686.0153678
(a.n. Medical Emergency Rescue Committee)

BMI: No. Rek. 301.00521.15 
(a.n. MER-C)

BSM: No. Rek. 009.0121.773 
(a.n. Medical Emergency Rescue Committee)

Total comment

Author

KAMMI_Batam
KAMMI sadari jalan ini kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kedzaliman yang kan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan dengan tekad di hati
Jasad ini , darah ini sepenuh ridho Ilahi
Kami adalah panah-panah terbujur
Yang siap dilepaskan dari bujur
Tuju sasaran , siapapun pemanahnya
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tujuh Baris Kalimat Yang sangat dalam artinya bukti bahwa perjalanan dakwah, jihad yang sangat susah ditempuh akan tetapi semua itu mudah di lakukan dengan sebuah tekad dan keyakinan untuk bergerak dijalan allah demi mendapatkan ridhanya
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KAMMI adalah pedang-pedang terhunus
Yang siap terayun menebas musuh
Tiada peduli siapapun pemegangnya
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sebuah Bukti bahwa KAMMI siap untuk menjadi orang yang ingin menegakkan keadilan apapun rintangannya
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Asalkan ikhlas di hati tuk hanya Ridho Ilahi
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Asalkan ikhlas di hati tuk hanya Ridho Ilahi, Semua dilakukan dengan dasar ikhlas dan demi mendapatkan ridha dari allah bukan untuk jago jagoan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KAMMI adalah tombak-tombak berjajar
Yang siap dilontarkan dan menghujam
Menembus dada lantakkan keangkuhan

KAMMI adalah butir-butir peluru
Yang siap ditembakkan dan melaju
Mengoyak dan menumbang kezaliman

Asalkan ikhlas di hati tuk jumpa wajah Ilahi Rabbi

KAMMI adalah mata pena yang tajam
Yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa ragu ungkapkan keadilan

KAMMI pisau belati yang selalu tajam
Bak kesabaran yang tak pernah akan padam
Tuk arungi dawah ini , jalan panjang

Asalkan ikhlas dihati menuju jannah Ilahi Rabbi

Total comment

Author

KAMMI_Batam
Hari ini aku ingat kembali, Wajah-wajah halus yang keras, Yang berbicara tentang kemerdekaan, Dan demokrasi, Dan bercita-cita Menggulingkan tiran, Aku mengenali mereka, yang tanpa tentara mau berperang melawan diktator dan yang tanpa uang mau memberantas korupsi,. Kawan-kawan, Kuberikan padamu cintaku, Dan maukah kau berjabat tangan selalu dalam hidup ini?

(Soe Hok Gie, Sinar Harapan, 18 Agustus 1973)


Soe Hok Gie dilahirkan pada tanggal 17 Desember 1942, adik dari sosiolog Arief Budiman. Catatan harian Gie sejak 4 Maret 1957 sampai dengan 8 Desember 1969 dibukukan tahun 1983 olehLP3ES ke dalam sebuah buku yang berjudul Soe Hok Gie: Catatan Seorang Demonstran setebal 494 halaman. Gie meninggal di Gunung Semeru sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-27 — 16 Desember 1969 akibat gas beracun.
Setelah lulus dari SMA Kanisius Gie melanjutkan kuliah keUniversitas Indonesia tahun 1961. Di masa kuliah inilah Gie menjadi aktivis kemahasiswaan. Banyak yang meyakini gerakan Gie berpengaruh besar terhadap tumbangnya Soekarno dan termasuk orang pertama yang mengritik tajam rejim Orde Baru.
Gie sangat kecewa dengan sikap teman-teman seangkatannya yang di era demonstrasi tahun 66 mengritik dan mengutuk para pejabat pemerintah kemudian selepas mereka lulus berpihak ke sana dan lupa dengan visi dan misi perjuangan angkatan 66. Gie memang bersikap oposisif dan sulit untuk diajak kompromi dengan oposisinya.
Selain itu juga Gie ikut mendirikan Mapala UI. Salah satu kegiatan pentingnya adalah naik gunung. Pada saat memimpin pendakian gunung Slamet 3.442m, ia mengutip Walt Whitman dalam catatan hariannya, “Now I see the secret of the making of the best person. It is to grow in the open air and to eat and sleep with the earth”.
Soe Hok Gie di pilar triangulasi puncak Pangrango, 1967
Pemikiran dan sepak terjangnya tercatat dalam catatan hariannya. Pikiran-pikirannya tentang kemanusiaan, tentang hidup, cinta dan juga kematian. Tahun 1968 Gie sempat berkunjung ke Amerika dan Australia, dan piringan hitam favoritnya Joan Baez disita di bandara Sydney karena dianggap anti-war dan komunis. Tahun 1969 Gie lulus dan meneruskan menjadi dosen di almamaternya.
Bersama Mapala UI Gie berencana menaklukkan Gunung Semeru yang tingginya 3.676m. Sewaktu Mapala mencari pendanaan, banyak yang bertanya kenapa naik gunung dan Gie berkata kepada teman-temannya:
“Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.”
8 Desember sebelum Gie berangkat sempat menuliskan catatannya: “Saya tak tahu apa yang terjadi dengan diri saya. Setelah saya mendengar kematian Kian Fong dari Arief hari Minggu yang lalu. Saya juga punya perasaan untuk selalu ingat pada kematian. Saya ingin mengobrol-ngobrol pamit sebelum ke semeru. Dengan Maria, Rina dan juga ingin membuat acara yang intim dengan Sunarti. Saya kira ini adalah pengaruh atas kematian Kian Fong yang begitu aneh dan begitu cepat.” Selanjutnya catatan selama ke Gunung Semeru lenyap bersamaan dengan meninggalnya Gie di puncak gunung tersebut.
24 Desember 1969 Gie dimakamkan di pemakaman Menteng Pulo, namun dua hari kemudian dipindahkan ke Pekuburan Kober, Tanah Abang. Tahun 1975 Ali Sadikin membongkar Pekuburan Kober sehingga harus dipindahkan lagi, namun keluarganya menolak dan teman-temannya sempat ingat bahwa jika dia meninggal sebaiknya mayatnya dibakar dan abunya disebarkan di gunung. Dengan pertimbangan tersebut akhirnya tulang belulang Gie dikremasi dan abunya disebar di puncak Gunung Pangrango.(http://yulian.firdaus.or.id/2004/12/16/soe-hok-gie/)

Total comment

Author

KAMMI_Batam