Umat islam memiliki tiga masjid yang diutamakan, yaitu al masjidil haram di makah, masjid Nabi SAW di madinah dan masjid al aqsha di palestina.
Rasulullah SAW bersabda:
“tidak dipandang sebagai perjalanan yang utama kecuali kepada tiga masjid, yaitu masjidku ini, al masjidil haram dan al masjidil aqsha”. (H.R. Bukhairi, Muslim dan Ahmad, Abu Daud, an nasai dari ibnu majah yang bersumber dari abu hurairah)
Dan dalam hadist lain diterangkan pula:
“shalat dalam al masjidil haram senilai dengan seratus ribu shalat. Shalat di dalam masjidku senilai dengan seribu dan di dalam baitil maqdis senilai dengan lima ratus. (H.R. Baihaqi yang bersumber dari jabir)
Bahkan Allah SWT telah berfirman menyebutkan kedudukan baitul maqdis
” Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ” (al israa: 1)
Baitul maqdis telah menjadi daerah kaum muslimin sejak masa khalifah kedua (Umar bin Khattab r.a.) dan telah berusia lebih dari tiga belas abad, tempat itu telah dibangun dan diperbaiki berkali-kali, tidak ada yang menghalanginya, baik orang islam, nasrani maupun yahudi.
Malah pemerintah islam memberi kebebasan beribadah kepada orang yang dating berkunjung ke tempat itu sesuai dengan ajaran masing-masing baik itu golongan nasrani ataupun yahudi. Islam mengajarkan tidak ada paksaan dalam agama.
Namun semuanya berubah ketika perang dunia kedua usai, dengan bantuan dan tipu daya pemerintah inggris, orang yahudi berhasil mendirikan sebuah pemerintahan di palestina dengan nama Israel laknatullah. Mereka mengusir kaum muslimin dari rumah-rumah milik mereka dengan segala macam cara yang ganas dan kejam tapi entah mengapa amerika yang katanya Negara yang menjunjung tinggi HAM ataupun PBB yang katanya organisasi perdamaian dunia hanya diam seribu bahasa. Keganasan kaum yahudi laknatullah tak berhenti sampai di sana, mereka juga membakar masjid-masjid yang megah dengan berbagai dalih dan dibongkar serta diubah menurut kehendak hati mereka. Mulailah kaum muslimin dihalang-halangi beribadah di masjidil aqsha, padahal masjidil aqsha dahulu adalah kiblat pertama kaum muslim dan tempat mi’raj Nabi kita Muhammad SAW.
Dari sabda Rasulullah SAW dan firman Allah tersebut tak dapat dipungkiri bahwa masjidil aqsha adalah salah satu masjid utama kaum muslim, tapi kenapa saat ini umat muslim masih banyak yang tidak menyadari bahwa masjidil aqsha adalah salah satu tempat suci umat muslim yang merupakan saksi perjalanan Rasulullah SAW ketika beliau melaksanakan isra mi’raj. Bahkan para pemimpin-pemimpin bangsa arab kenapa hanya diam saja ketika melihat tanah suci palestina diwarnai dengan darah kaum muslimin oleh para laknatullah? Apakah ini dampak dari rasa nasionalisme yang ditanamkan oleh bangsa barat untuk tidak peduli terhadap saudara-saudara mereka yang memanggil meminta pertolongan selama negerinya tidak terganggu? Lalu sudah lupakah kita bahwa sesungguhnya kaum muslim itu ibarat satu tubuh?
Sumber; (http://nurulmahfud.blogspot.com)