Contact Form
Popular Post
related Post
Total comment
KAMMI Batam Libatkan Siswa SMK BBS Jadi Mentor Pal Alif
- Diposkan oleh : KAMMI_Batam
- di : 09 June 2012
- 0 Comments
Besok (10/06), PK KAMMI Batam dari departemen Sosial Masyarakat akan kembali mengadakan PAL ALIF. Agenda rutin pekanan ini kembali membuat formasi yang inovatif. Kali ini mentor pal alif akan melibatkan siswa SMK BBS (Batam Bisnis School).
Idhar humain PK KAMMI Batam yang merupakan ketua departemen Sosial Masyarakat mengatakan bahwa “Kami sangat mengapresiasi atas ikut berpartisipasinya Siswa SMK BBS dalam aksi KAMMI Mengajar yang terimplementasi dalam proker PAL ALIF yang ternyata bukan hanya dilirik mahasiswa melainkan juga siswa, dan ikut berkontribusi dalam mengajar anak jalanan yang ada dirumah ceria pal alif”.
Ketika ditanya tentang keikutsertaan Siswa SMK BBS dalam PAL ALIF, Regi Rezkiany ketua OSIS dari SMK BBS yang ikut turun dalam agenda ini mengungkapkan melalui PK Humas KAMMI Batam Sartikha bahwa “Keikutsertaan dalam acara mentor kampung binaan ini, untuk berbagi dengan adik-adik disana juga menggali rasa kepekaan terhadap sesama”. Pernyataan ini juga mewakili 3 rekan siswa lain yang juga ikut turun menjadi mentor PAL ALIF.
Popular Post
related Post
Total comment
Café Sumayyah yang bekerja sama dengan Program Kerja Remaja Mesjid Raya Batam ini, mengundang antusias para muslimah dari berbagai sekolah dan kampus. Seperti SMK 2, SMA 8, SMK BBS, Kampus UNIBA dan Politeknik Negeri Batam. Mereka tak berhenti berdecak kagum saat pemateri Mashita Ulfa menceritakan kelebihan-kelebihan yang ada pada diri khadijah.
Café Sumayyah yang dibuka dengan Alma’surat Bersama dan diakhiri dengan Do’a penutup majelis ini, diharapkan bisa menjadi langkah awal wanita muslimah menjadi lebih baik., khususnya Batam.
Popular Post
related Post
Total comment
Terkadang kita sering aneh dalam persepsi, menyalahkan orang lain ketika kita ditimpa masalah. Memberatkan orang lain ketika kita ditimpa kemalangan. Lebih-lebih, kita sering memilih wasilah yang datang dariNya untuk mengulurkan tangan menghapus duka dari masalah kita tersebut.
Padahal Laa yukalifullahu nafsan illa wus-aha , setiap kita diuji tidak melebihi batas kemampuan kita. Artinya. Pertama, bahwa, mau tidak mau kita mampu menyelesaikan masalah yang ditimpakan kepada kita. Kedua, sebenarnya yang ditimpa masalah ini tidak hanya kita, tapi juga orang lain, juga orang yang kita tunggu-tunggu untuk membantu kita (baca=kita request menjadi wasilahNya untuk membantu kita).
Terlalu egois barangkali, jika kita slalu menginginkan seseorang(tertentu) tau masalah kita, lalu harus berusaha membantu kita hingga tanpa kita perduli apakah dia sedang dalam keadaan, seperti mempunyai masalah lebih berat dari kita, atau tidak. Barangkali begitulah sifat manusia, selalu ingin menerima tapi tidak berusaha untuk memberi, kecuali orang-orang yang dianugrahi oleh Allah kelembutan hati untuk slalu memberi.
Biarlah Allah saja yang menentukan, siapa dibumiNya ini yang akan menjadi amunisi dari masalah-masalah yang kau hadapi. Tak usahlah memilih, karena itu memang bukan ranahmu. Barangkali seseorang tersebut mempunyai urusan yang lebih urgent ketimbang mengurusi urusanmu. Atau mungkin, Allah sedang melihat, seberapa dekat engkau denganNya ketika ditimpa masalah. Kepada siapa hatimu bersandar, dia atau selainNya.
Sehingga pertanyaannya, Mengapa jadi kau yang memilih?
Kali ini masalahnya tentang menjaga pos masing-masing, tentang dakwah yang tak kan berhenti hingga akhir jaman, tentang nama yang kita tak pernah tahu tertulis dimana. Adakah namamu? Namaku? Nama dia? Atau nama siapapun itu dalam perjalanan penuh perjuangan ini. Mereka (baca: Rasul dan para sahabat), telah sangat jelas bahwa nama mereka memang ada dalam catatanNya, terbukti dengan syurga yang dijanjikan pada mereka.
Lalu kita?
Terkadang masih sibuk dengan kesalahan-kesalahan orang lain, kesalahan-kesalahan saudara kita. Seringkali karena dia tak berjuang bersama kita di pos yang sama, lalu kita mencemooh dia, berkata dengan lantang bahwa ini sunatulloh, bergerak atau tergantikan. Padahal, kita tak pernah tahu kesehariannya seperti apa, apa yang dia lakukan, mengapa dia tak bersama kita. Kita hanya buru-buru suudzon, tanpa tabayyun, eh lebih daripada itu, bukankah tahapan ukhuwah itu slalu husnudzon kan? Bahkan ketika saudara kita tak memberi tahu alasannya kita dituntut tetap berhusnudzon. JIka kita masih suudzon, maka tahapan dasar ukhuwah saja kita belum lolos. Mulai hari ini, berhentilah berteriak lantang tentang ukhuwah jika tahapan dasar saja kita belum paham.!
Bisa jadi, ternyata namamu justru tak tercatat dicatatanNya sebagai pejuang dijalan penuh perjuangan ini! &, kita juga tak pernah tahu nama siapa yg akan di hapusNya, dari jalan penuh perjuangan ini. Maka, jangan sombong & jgn pula kePeDean, karena kau terlihat berjuang & dia tidak. Karena kau, bukanlah pemberi nilai dlm hidup tiap orang, kau hanya pemberi peringatan.
Jadi, berhentilah banyak bicara, jikapun ingin bicara, bicarakan saja tentang dirimu sendiri.Karena, kau bahkan belum tau kau berada dimana dalam perjuangan ini, kau juga tak pernah tau ada atau tidak nya dirimu dalam perjuangan ini. Lalu mengapa berani-beraninya menghakimi orang lain dengan kata-katamu itu? Kau tak berhak memberi nilai, tugasmu hanyalah memberi peringatan.
Sehingga pertanyaannya, Mengapa jadi kau yang memilih?
Popular Post
related Post
Total comment
Just Share!
Bismillah, aku berlindung kepada Allah dari bersandar hati kepada selainNya dan berlindung kepadaNya dari sifat sombong dan lalai oleh dunia, aamiin
Kajian Setiap Kamis ba’da Ashar di Daarut Tauhid with Aagym, share yang didapat dgn tambahan analogi dan bahasa sendiri semoga manfaat dan menjadi tamparan hati, untuk menjadikan diri lebih baik lagi ditiap bilangan hari.
(Catatan campur sari)
Jika kau ingin mendapatkan kemuliaan yang tidak rusak, maka janganlah membanggakan kemuliaan yang rusak
Kemuliaan hanyalah milik dan hak Allah.
Ibarat seseorang yang memiliki cincin plastic, karet gelang kemudian membangga-banggakan serta memamerkannya, tentulah orang itu tak pernah tau bahwa ada berlian yang lebih mahal dari yang dipamerkannya tersebut.
Meski kemuliaan yang dimiliki Allah tidak dapat dibandingkan dengan berlian, bahkan dunia seisinya. Namun dari analogi diatas dapat kita ambil hikmahnya, bahwa seseorang yang bangga dengan karet gelangnya bukan terlihat mulia malah terlihat menyedihkan.
Sedangkan, orang yang bangga dengan kemuliaan Allah, maka tak kan terbesit sedikitpun bangga pada kemuliaan duniawi. Seseorang yang sibuk dengan duniawi adalah orang yang yang tidak tahu kemuliaan disisi Allah. Mereka yang PAMER DUNIA Seperti anak kecil yang memiliki karet gelang. Tentulah jika karet gelang itu dimiliki orang dewasa, artinya Kualitas dirinya hanya seharga karet gelang.
Contoh pamer dan cara menamparnya
Rumah yang megah à Kemungkinannya hanya 2 kita yang meninggalkannya(Meninggal, atau waktu peminjaman ruh dan pernak pernik hidup telah berakhir) atau rumah yang meninggalkan kita (waktu pinjaman dari Allah telah habis)
Wajah yang cantik & tampan, Gagah, kuat, pemuda/I dll, Silahkan bongkar kuburan, jadi apa kamu setelah masuk kedalamnya? Atau 20 tahun kemudian, mampukah kita menghalangi wajah untuk menjadi tua? Keriput, liliput, dll. Karena saat itu episode muda bukan lagi milik kita. Ia nya hanya pemberian Allah, yang seharusnya mampu kita manfaatkan hanya untukNya pula.
Jabatan, Ini lagi, kita tahu jelas bahwasannya tak mungkin selamanya kita menjabat ditempat yang sama, akan ada regenerasi atau pengganti-pengganti. Lagian kelamaan memegang jabatan itu akan menimbulkan kesenjangan social, jika tak mau pensiun ya dipensiunkan. Itu juga adalah episode. Selain itu ketenangan itu tak didapat dari harta yang berlimpah. Mari kita tengok mereka yang kaya karna korupsi. Barangkali karena kekayaan mereka banyak yang mau berteman karna harta, tapi siapa yang tahu bahwa dibelakang mereka justru mencibir? Ah, kaya gitu kan hasil maling. Hayoo, mau ngomong apa kalo dah gitu?
Ah, andai mereka tahu betapa banyak aib yang ditutupi Allah, barangkali tak akan ada lagi yang sombong, atau jika maksiat dan aib kita diubah menjadi bau busuk, barangkali bau nya akan sampai dari sabang sampai merauke. Lalu apa yang pantas untuk disombongkan?
Mari berkaca pada Nabi Sulaiman dan Sahabat nabi Abdurahman bin auf, betapa kayanya mereka, namun mereka terkenal bukan karna hartanya itu, tapi karena kemuliaan dihati mereka. Mereka adalah orang-orang yang tidak berat melepas dunia. Hingga mereka tercatat sebagai orang yang berkualitas sepanjang jaman. Lalu, jangan bicara tentang manusia terkeren sepanjang zaman Rasululloh, karena kau akan menjadi sangat terpesona & jatuh cinta bahkan tanpa melihatnya sekalipun, namun tentu saja pertemuan itu menjadi penantian yang sangat sempurna dengan Do’a & ikhtiar.
Bukankah ada pengusaha yang berbicara tentang integritas diluar sana, tapi apa yang dia katakan adalah sebuah TOPENG! (tak boleh sebut nama)
Sakit itu, ketika kita memegang Erat sesuatu yang bukan milik kita
Mari biasakan diri merasa dititipi bukan memiliki
Analogi Tukang Parkir
Tukang parkir itu mobilnya banyak, gonta ganti mobil tapi tidak pernah sombong, bahkan biasa saja. Pun, ketika mobilnya diambil satu per satu hingga habis dia biasa saja.
Tapi kenapa kita sering sekali mengeluh. Punya uang tabungan, kemudian sakit lalu uang tabungan tersebut digunakan untuk berobat dan habis lalu bersedih, padahal mungkin saja uang itu memang dipersiapkan Allah untuk pengobatan kita.
Punya motor, kemudian terjual untuk sebuah keperluan, langsung bersedih padahal waktu lahir gk sama motor masih tetap hidup hingga sekarang. Barangkali motor tersebut memang sudah habis masa titipnya bersama kita, & ada hamba Allah yang lain yang membutuhkannya. Tapi tetap aja protes dan tidak bersyukur. Padahal kapling rejeki itu sudah dibagi seadil-adilnya oleh Allah. & tentu saja itu hanya barang titipan!!!
Ssssttttt, ini rahasia ya?? Tau gak sih?? Bahwa pemuja dunia itu justru menjadi orang yang super duper menyebalkan!! Silahkan ngobrol sama orang yang pamer hartanya, pasti pengen timpuk pake sepatu kan? Atau sama orang yang bangga dengan kepintarannya? Halah gitu doank! Padahal didunia ini ilmu gk gtu aja, baru 1 bidang aja kayak sudah menjadi penguasa sejagad!
Eh, ini kisah nyata pada matakuliah arsitektur computer STEI, bahwa ada jet dari Negara tertentu menuju ke Negara tertentu eh, malah nyasar ke tempat lain. Kemudian sibuklah Negara tersebut mencari kesalahan dalam jet itu, lalu setelah diteliti ternyata programnya memang tak salah, yang salah itu yang buat program, masalahnya pada koordinat dan perhitungan keakuratannya. Coba saja kalau sebelum dia membuat rudal tersebut mengikuti perkuliahan matakuliah ini, tentu tak kan terjadi hal seperti ini. Berapa ruginya? Tentu saja pembuatan itu bukan permainan, tapi segalanya itu atas ijinNya saja uy .. J Ã intinya jangan sombong, sedikit saja Allah bertindak, hasilnya bisa jadi berbelok, bersyukur rudal itu gk nimpuk yang buat? haha
Dihina, dicaci, dimaki, dipuji, itu mah Cuma bagian dari episode hidup, sudah hadapi saja, jika Allah ingin mengangkat derajat kita, ya terangkat aja, meski semua orang mencaci. Suka-suka Allah mau ngapain kita, lha wong kita ini memang kepunyaannya Allah. Dikasih hidup aja sudah syukur. Perusahaan pencakar langit itu, kekayaan berlimpah itu semuanya telah tertulis di catataNya kita ini hanya sebagai jalan saja untuk mewujudkan takdir itu. Jadi tak usah sombong, dah syukur aibnya ditutupi, kalau tidak siapa nak bekawan?? :D
Janganlah, liat tetangga punya mobil iri, liat teman dapat rejeki bimbang, liat orang lebih pandai gelisah. Haduh-haduh, semua itu sudah ada kaplingnya ngapain ribet2! Yakinlah Allah itu mencukupkan semuanya dengan adil. Mereka yang punya avanza dengan yang naik angkot, dua-duanya sama-sama nebeng kepunyaan Allah, mereka yang menggunakan arloji 20juta dengan 20 ribu, juga nebeng. Emangnya kalau pake arloji 20 juta waktu hidupnya bisa bertambah, waktu manfaatnya akan makin banyak. TIDAK! Jadi ngapain ribet, udah urus tuh niat, jauhi maksiat, maksimalkan ikhtiar, gencarkan do’a. soal hasil mah itu urusan Allah saja! Suka-suka Dia mau ngasih berapa, yang penting ridhoNya yang dituju. Allah ridho aja, kita jadi pelaku ketaatan harusnya itu menjadi syukur yang paling dahsyat. Iya tho?
Siapa yang memberi rejeki?
Allah
Milik siapa syurga?
Allah
Milik siapa bumi seisinya?
Allah
Milik siapa diri ini?
Allah
Milik siapa Angkot, avanza, arloji 20 juta, arloji 20 ribu?
Allah
Jadi mana bagianmu? Tetanggamu? Atau orang-ornag yang kau kenal?
Tak ada!
Jangan meremehkan pembantu, karena kau dan pembantu itu hanya berbeda episode saja, coba kalau ditukar episodenya? Apakah sikapmu akan seperti pembantu itu. Jangan sombong, karna dibumiNya ini. Dirimu hanyalah NEBENG tak lebih!
Kalau bahasa anak gaul nya. NGACA dunk,…. Ups ^_^
Smoga kita semua bukan termasuk orang-orang yang sombong.. Berbenah yukk
Bukan seberapa keren barang yang dipinjamkan olehNya, tapi seberapa lama kita mempertanggungjawabkannya!
Popular Post
related Post
Total comment
Ketika ada begitu banyak masyarakat yang terampas haknya, ketika masih banyak anak yang tak dapat merasakan belajar dalam bangku pendidikan dikarenakan pendidikan yang dikomersialkan, ketika para elit hanya bisa berjanji manis untuk menyelesaikan segala permasalahan di negeri ini.
Ketika itu rakyat menjerit dan meminta pertolongan, mereka ingin bergerak namun terlalu berat rasanya melangkahkan kaki mereka yang lunglai karena perutnya yang kosong. Di sinilah momentum mereka meminta kaum intelektual yang berhati nurani dan bermoral untuk bergerak, memperjuangkan nasib mereka, mengingatkan para penguasa itu akan janji-janjinya.
Lantas, apa yang kulakukan saat itu? Aku diam seribu bahasa tanpa kata dan aksi nyata untuk menolong mereka, atau lebih tepatnya mungkin aku pura-pura tidak tahu.
Aku lebih suka menyisihkan waktu untuk satu orang daripada ratusan bahkan ribuan orang yang menantikan uluran tanganku, atau bahkan mungkin aku lebih baik menghabiskan waktuku untuk bermain-main melakukan hal-hal yang seharusnya bahan refreshing sebagai menu utama kegiatan sehari-hari ku.
Ini mungkin karena awalnya yang kupikirkan adalah apapun yang terjadi di negeri ini adalah tanggung jawab para elit dan aku bukanlah siapa-siapa yang bisa membantunya sehingga jalan yang kupilih adalah membiarkan semuanya terjadi selama tidak menggangguku dan menunggu bangsa ini benar-benar menjadi negeri yang makmur dan sejahtera karena kayanya negeri ini.
Aku berpikir itu juga adalah masalah di luar bidangku yang selalu berurusan dengan teknologi atau apapun bidang itu, tanpa menyadari bahwa setiap yang terjadi di negeri ini pasti akan berdampak sistemik terhadap segala bidang dan aspek kehidupan.
Ketika itu terjadi sisi lainku selalu mencoba mengingatkanku perkataan seorang revolusioner dari rusia yang menyatakan bahwa “menunggu adalah dusta terbesar dalam revolusi”.
Dan masih sulit rasanya kuhilangkan dari ingatanku perkataan seorang muslim negarawan di negeri ini yang mengatakan bahwa “hidup ini hanya ada dua alternatif: menyerah pada keyakinan atau maju menentang badai. Memilih alternatif pertama berarti kematian. sedangkan memilih alternatif kedua berarti menang dan memimpin dunia”.
Dua perkataan tersebut bagiku yang telah telah menyandang status sebagai seorang mahasiswa merasa malu ketika aku harus terus berada dalam sebuah kondisi yang hanya bisa menunggu dan menonton perjuangan kawan-kawanku atau ketika putus asa menghampiriku dan merayuku untuk menyerah ketika aku berjuang.
Semua Ini membuatku sadar bahwa diam dan tak berbuat apa-apa adalah dosa bagi seorang mahasiswa. Kusadari, dosa ini tak bisa kubiarkan terus bertumpuk-tumpuk hingga menjadi sebuah gunung, harus ada yang mencegahnya sebelum semuanya semakin parah, atau ketika azab mulai turun.
Bahkan disadari atau tidak kini tanda-azab azab itu telah muncul di kotaku ini, kepercayaan masyarakat mulai luntur karena terlalu seringnya mereka yang bergelar mahasiswa lebih memilih diam ketika ada sebuah masalah karena menganggap cepat atau lambat segala masalah pasti hilang bersama bergulirnya waktu.
Hanya ada satu cara untuk mengobati krisis ini, yaitu berani bergerak untuk mengabdi. Hakikatnya bergerak tak selamanya berarti kita harus turun ke jalan, ataupun demonstrasi. Bergerak disini sebenarnya memiliki artian yang luas, contoh kecil adalah dengan program pemberdayaan pada sebuah lingkungan masyarakat, analisa sosial atau mungkin advokasi dan pencerdasan masyarakat lainnya.
Setidaknya jangan pernah diam jika ingin mewujudkan sesuatu, jika kita mahasiswa bergeraklah untuk memperbaiki negeri ini dan demi mewujudkan terciptanya tanah air yang tanpa penindasan, bangsa yang penuh dengan keadilan, dan negeri dengan bahasa kesatuan yang terlepas dari segala kebohongan.
Sumber: http://www.sahabatmuda.net/view/93/dosa-sang-mahasiswa.html#.T9CxaJnv1xc.facebook
Popular Post
related Post
Total comment
Popular Post
related Post
Total comment
Popular Post
related Post
Total comment
Popular Post
related Post
Total comment
Popular Posts
-
Oleh : Aprin Sani, Kaderisasi PK KAMMI Batam Pemuda adalah leader of tomorrow. Makanya ditangan generasi mudalah nasib suatu bang...
Total Pageviews
Arsip Blog
-
▼
2012
(53)
-
▼
June
(9)
- Barakallah Loknas Kaderisasi 2012
- KAMMI Batam Libatkan Siswa SMK BBS Jadi Mentor Pal...
- KHADIJAH, Teladan Keren Khusus Muslimah
- Mengapa jadi kau yang memilih?
- Kualitas diri Rendah Karna Pamer Dunia
- Dosa Sang Mahasiswa
- Karakter Mahasiswa Idaman
- Pal Alif versi Outdoor
- Peran Pemuda Untuk Kemajuan Bangsa
-
▼
June
(9)
About Me
Followers
Popular Posts
-
Minggu, (4/11) Biro Kemuslimahan KAMMI gelar talkshow Kesehatan. Acara yang digagas khusus oleh Biro Kemuslimahan ini bertema “Pendidika...
-
Madrasah KAMMI Klasikal 1 Materi : FIQH DAKWAH Pemateri : Ust. Fajri Makna dakwah secara bahasa: 1. A...
-
Oleh: Nur. Mahfud Staff Departemen Sosial Masyarakat KAMMI Komisariat Batam Industri Perfilman Indonesia tampaknya terus mengembang...
-
Oleh : Taufik B. Nugraha Staff Kebijakan Publik Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Batam Minggu lalu ada kej...
-
Sabtu 26-06-10 Konsep Diri Mahasiswa Muslim Sabtu 4/7/2010 Ghazwul Fikr Sabtu 17/7/2...
-
Nasionalisme Dari Anak Bangsa Oleh: Staff Kammi Batam Kali ini saya mencoba untuk menulis, walau saya yakin tulisan ini tidaklah seba...
-
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Batam melakukan kunjungan ke Kanpora. Dalam kunjungan tersebut hadir bebe...
-
Oleh : Aprin Sani, Kaderisasi PK KAMMI Batam Pemuda adalah leader of tomorrow. Makanya ditangan generasi mudalah nasib suatu bang...
-
Ketua Dept. KP KAMMI Batam, Purnama Menanggapi pernyataan dari Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menola...