Nasionalisme Dari Anak Bangsa
Oleh: Staff Kammi Batam
Kali ini saya mencoba untuk menulis, walau saya yakin tulisan ini tidaklah sebagus tulisan yang dibuat oleh orang kebanyakan, tapi mencoba itu adalah awal dari semua yang membuat saya ingin melakukannya.
Tiga hari yang lalu saya sempat membuka website di handphone saya, dan tanpa iseng saya mencoba melihat Negara saya INDONESIA, tanpa saya sadari jari jemari saya menuliskan rupiah di urutan didunia, ntah kenapa jari ini lancar menuliskan kalimat ini. Mungkin rasa nasionalisme saya yang membuat saya melakukannya, jujur saya bangga menjadi anak Indonesia dengan segala keragaman yang ada, saya dapat bergaul dengan teman yang berbeda suku yang notabenenya semua mempunyai cirri khas masing – masing.
Diam berpikir itulah yang terjadi ketika beberapa hasil googling yang saya buka ternyata mengeluarkan berita yang saya tidak sangka, berita yang membuat saya berpikir bahwa perubahan itu harus dilakukan, karena ketika sebuah konsep yang buruk telah diterapkan harus ada pioner untuk meluruskannya, ternyata Indonesia menduduki peringkat ke 6 diantara 10 nominasi devaluasi mata uang di dunia. Yang di lansir oleh Fox News Network, Itulah yang saya dapat.
Ya mungkin kata devaluasi sudah tidak asing lagi bagi seorang ekonom, walau saya orang tekhnik setidaknya yang saya tahu makna dari devaluasi secara sempit kalau tidak salah menstabilkan rupiah terhadap mata uang asing. Gila ya pikir saya ketika saya membaca berita tersebut akankan Negara ini kedepannya akan menduduki peringkat 1 yang saat ini diduduki oleh Negara Zimbabwean yang 1 US $ mencapai angka yang fantastis yakni 642,371,437,695,221,000 Zimbabwean dollar, bayangkan 15 angka tambahan dibelakanng 642.
Akan kah Negara kita harus seperti ini, dengan segala keterpurukan. Yang pastinya tidak saya yakin tidak ada seorang pun warga Negara Indonesia (insya allah) yang mau Negara yang kita cintai semakin terpuruk, yang kita mau adalah perubahan yang lebih baik. Ada beberepa hal yang menurut sya harus kita telaah baik itu dari individu maupun kelompak.
- Introspeksi dan lakukan pembenahan diri
Banyak orang yang selalu menyalahkan tentang pemerintahan, ya pemerintah kadang salah dan kita sebagai warga yang bijak wajib memberi tahu tentang segala kesalahn dan jalur yang tidak benar untuk membuat itu benar, tapi sebelum tindak tanduk itu kita lakukan seharusnya kita menyadari tentang diri kita terlebih dahulu, apakah kita sudah memberikan apa yang menjadi kewajiban kita sebagai warga Negara, apakah kita sudah memberikan setidaknya sedikit kontribusi kita, apakah kita sudah membuat suatu hal yang berarti. Itu semuanya menjadi tanda Tanya tersendiri tidak ada yang bisa menjawab kecuali diri kita. sekali lagi introspeksi dan pembenahan diri yang harus kita lakukan saat ini, bukankan berubah sekarang itu lebih baik dari pada tidak sama sekali walupun sekarang kita telah beranjak dewasa, itu yang sedang saya jalani saat ini.
- Egoisme dan kepentingan kelompok
Negara Indonesia sudah terkenal dengan yang namanya korupsi kolusi dan nepotisme. Itu semua berlandaskan egoisme dan kepentingan kelompok, ingin memakmurkan diri sendiri, terpilih bukan untuk meyuarakan, terpilih untuk memakmurkan, kursi yang empuk di pemerintahan dijadikan bantal tempat tidur ketika rapat berlangsung yang dilakukan sebagian pejabat. Sehingga membuat rakyat pada memilih untuk tidak meyuarakan hak pilih nya di pemilihan umum, mereka berpikir dipilih ataupun tidak sama saja, yang miskin tambah miskin yang kaya makin kaya.
- Bersatu tancapkan bhineka tunggal ika
masih ingatkan tentang bhineka tunggal ika, berbeda beda tapi tetap satu jua, bukan kah itu yang kita butuhkan, bukan untuk memecah diri menjadi Negara baru, propinsi baru, kota baru yang menghasilkan perpecahan yang begitu banyak, saya yakin ketika kita berpikir bahwa rasa memiliki Negara kita ini kuat pasti kita bisa menyatukan visi kita membuat ibu pertiwi bangga kepada kita.
Walau tulisan yang saya ketik ini tidaklah terlalu indah tapi setidaknya inilah suara dari seorang rakyat kecil yang bangga akan negaranya, yang ingin negaranya bangkit dari keterpurukan. Walau saya adalah seorang rakyat jelatah yang walau dihitung adalah 1/ dari jutaan penduduk Indonesia, tapi saya adalah orang yang mau Negara ini bangkit dengan bantuan penduduk Indonesia, yang mau merangkul bersama, dan perkokoh persatuan serta kita terapkan kembali jiwa kegotongroyongan bangsa indonesia
Indra setiadi